
Indosat Mulai Untung, Q1-2021 Catatkan Laba Rp 172 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) sepanjang kuartal I-2021 mencatatkan laba bersih mencapai Rp 172,15 miliar. Angka ini jauh membaik dari kerugian bersih perusahaan di periode yang sama tahun sebelumnya yang masih mencatatkan rugi bersih RP 605,61 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, nilai laba per sahamnya juga membaik menjadi Rp 31,68 dari sebelumnya merugi Rp 172,15 miliar.
Membaiknya kinerja ini sejalan dengan peningkatan pendapatan perusahaan di akhir Maret tahun lalu menjadi Rp 7,34 triliun. Nilai ini tumbuh 12,60% secara tahunan (year on year/YoY), dari posisi Rp 6,52 triliun di akhir kuartal I-2020.
Terjadi peningkatan pada pendapatan seluler menjadi Rp 6,04 triliun dari sebelumnya Rp 5,37 triliun, juga pada pos multimedia, komunikasi data dan internet menjadi Rp 1,16 triliun dari Rp 1, triliun. Sedangkan pendapatan dari telekomunikasi tetap turun menjadi Rp 133,67 miliar dari Rp 143,92 miliar.
Meski demikian, terjadi peningkatan beban total menjadi sebesar Rp 6,41 triliun dari Rp 6,32 triliun. Paling besar di beban penyelenggaraan jasa yang naik ke Rp 3,11 triliun dari Rp 2,86 triliun.
Perusahaan juga mengalami kerugian dari selisih kurs menjadi Rp 4,72 miliar dari sebelumnya untung Rp 70,60 miliar. Kemudian posisi laba bersih entitas asosiasi dan ventura bersama nilainya turun tajam menjadi Rp 4,19 miliar dari Rp 21,34 miliar.
Pada periode tersebut, tercatat nilai aset ISAT menjadi sebesar Rp 62,89 triliun, mengalami penurunan tipis dari posisi akhir Maret 2020 yang senilai Rp 62,77 triliun. Aset lancar tercatat mencapai Rp 10,56 triliun dan aset tak lancar sebesar Rp 52,32 triliun.
Di pos liabilitas, terjadi penurunan sepanjang kuartal I-2021 menjadi Rp 49,74 triliun dari sebelumnya Rp 49,86 triliun. Liabilitas jangka pendek tercatat sebesar Rp 22,83 triliun dan liabilitas jangka panjang ditutup di angka Rp 26,91 triliun.
Ekuitas perusahaan di akhir Maret 2020 lalu mencapai Rp 13,14 triliun, naik tipis dari posisi akhir periode yang sama di 2020 yang sebesar Rp 12,91 triliun.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laba ISAT 2022 Anjlok 30% Jadi Rp 4T, Padahal Pendapatan Naik