IHSG Terbang Pagi Ini Saat Kabar Taper Tantrum Mencuat

Putra, CNBC Indonesia
20 May 2021 09:20
Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka merah tipis 0,02% ke level 5.759,63 pada perdagangan Kamis (20/5/21). Selang 15 menit IHSG terpantau berbalik arah melaju kencang 0,73% ke evel 5.802,22.

Nilai transaksi hari ini sebesar Rp 1,2 triliun dan terpantau investor asing membeli bersih Rp 75 miliar di pasar reguler.

Asing melakukan pembelian di saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 27 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 31 miliar.

Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang dilego Rp 7 miliar dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang dijual Rp 12 miliar.

Dari Paman Sam, Rilis yang ditunggu-tunggu sudah dipublikasikan. Tepat pukul 01.00 WIB dini hari bank sentral AS risalah tersebut diunggah ke situs resminya. Notulen rapat pengambil kebijakan The Fed pada 27-28 April lalu itu memberikan sinyal yang dicari pasar.

Inflasi bulan lalu tercatat mencapai 4,2%. Jika dihitung secara tahunan pertumbuhannya merupakan yang paling tinggi sejak 2008. Namun secara bulanan paling tinggi dalam tiga dekade terakhir.

Sasaran target inflasi The Fed berada di kisaran rata-rata 2%. Jelas jika inflasi terus merangkak naik, The Fed harus segera ambil ancang-ancang untuk mengetatkan kebijakan moneter agar ekonomi tidak overheat.

Investor juga tentu perlu mencermati rilis data makro berupa perdagangan internasional Indonesia yang akan dilaporkan BPS hari ini. Polling CNBC Indonesia terhadap 10 ekonom dari institusi berbeda menunjukkan bahwa ekonom meramal ekspor bakal naik 40% lebih dan impor melesat 30% lebih.

Peningkatan ekspor ini didukung oleh kenaikan harga komoditas unggulan ekspor Indonesia mulai dari komoditas tambang untuk energi seperti batu bara, pertanian hingga tambang untuk industri.

Kenaikan impor juga mengindikasikan bahwa perekonomian RI mulai bergeliat karena konsumen mulai kembali berbelanja setelah sekian lama mereka kalangan menengah ke atas mengendapkan uangnya di deposito.

Neraca dagang juga diramal masih akan surplus sekitar US$ 1,17 miliar. Jika benar demikian adanya maka bisa menjadi sentimen positif untuk aset keuangan Indonesia terutama nilai tukar rupiah.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Dibuka Hijau, IHSG Sempat Sentuh Rekor Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular