Naga-naganya Harga Batu Bara Mau Ngamuk Lagi ke US$ 100 nih

Tirta, CNBC Indonesia
19 May 2021 12:18
Pekerja melakukan bongkar muat batu bara di Terminal Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (23/2/2021). Pemerintah telah mengeluarkan peraturan turunan dari Undang-Undang No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Adapun salah satunya Peraturan Pemerintah yang diterbitkan yaitu Peraturan Pemerintah No.25 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Bongkar Muat Batu Bara di Terminal Tanjung Priok. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah 2 hari tertekan harga batu bara kembali naik mendekati US$ 100/ton. Harga kontrak batu bara termal ICE Newcastle ditutup naik 1,37% Selasa kemarin (18/5) ke US$ 99,55/ton. 

Minggu lalu menjadi momen bagi harga batu bara karena tembus US$ 100/ton untuk pertama kalinya sejak akhir Januari 2019. Lebih dari dua tahun lalu. Harga sempat tembus ke US$ 104,65/ton. 

Namun setelah itu harga anjlok signifikan dalam dua hari perdagangan. Kemarin harga batu bara ditutup di US$ 98,2/ton. Sebelum melampaui level US$ 100/ton level US$ 98/ton merupakan level tertinggi sepanjang tahun ini. 

Tren kenaikan harga batu bara Newcastle ini tak lepas dari imbas ketatnya pasokan batu bara China. Negeri Panda yang ekonominya makin ekspansif setelah bangkit dari keterpurukan pandemi mengkonsumsi banyak listrik. 

Namun akibat inspeksi keamanan di berbagai lahan tambang batu bara yang dilakukan pemerintah, aktivitas operasional pun menjadi tersendat. Kenaikan permintaan tidak diimbangi dengan produksi yang mencukupi.

Akhirnya harga batu bara termal lokal China mengalami kenaikan yang sangat tajam. Pemerintah sudah berupaya untuk menaikkan produksi dan output pun mulai terlihat naik beberapa bulan ini. Namun kenaikan permintaan tetap lebih tinggi. 

Relaksasi kuota impor juga sudah dilakukan. Tetap saja harga batu bara termal Qinhuangdao membandel. Saat ini harganya berada di RMB 948/ton atau naik lebih dari 90% dari rentang target yang dipatok pemerintah di RMB 500 - RMB 570 per ton.

Kenaikan harga batu bara China inilah yang juga turut mengerek harga batu bara termal global tak terkecuali Australia meskipun keduanya bersitegang.

Selisih (spread) harga batu bara China dengan Australia berada di zona positif dan semakin naik, artinya dengan kenaikan harga batu bara yang sudah fantastis seperti sekarang masih kalah jauh dengan kenaikan harga batu bara China. 

Faktor tersebutlah yang membuat harga batu bara termal Newcastle sulit untuk turun. Meskipun harga sudah naik, tetapi masih lebih murah dibanding harga batu bara domestik China. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Unjuk Gigi Lagi, Batu Bara Cetak Rekor Tertinggi Baru Terus

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular