Analisis Teknikal

Duh! IHSG Bisa Jeblok ke 5.700, Ada Skenario Lebih Buruk Lagi

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
18 May 2021 12:20
Diskusi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Diskusi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot lagi pada perdagangan Selasa (18/2/2021), bahkan sempat melewati level 5.800, dengan persentase pelemahan 0,61%.

Senin kemarin (17/5) bursa kebanggaan Tanah Air ini juga anjlok 1,76%. Kabar buruknya, secara teknikal IHSG berisiko jeblok lebih dalam lagi bahkan level 5.700 bukan merupakan skenario terburuk.

Risiko peningkatan kasus penyakit virus corona (Covid-19) terus memukul IHSG. Pascalibur lebaran, pelaku pasar malah dibuat cemas akan virus corona. Sebab, meski sudah dilarang, masih banyak warga yang mudik Lebaran, begitu juga tempat-tempat wisata yang penuh. Hal tersebut tentunya berisiko meningkatkan kasus Covid-19.

Apalagi Singapura, Malaysia, dan Taiwan kembali mengetatkan pembatasan sosial bahkan menerapkan lockdown.

Jika Indonesia kembali mengetatkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), maka momentum pemulihan ekonomi Indonesia berisiko meredup. Hal itu tentunya berdampak negatif bagi pasar saham.

Secara teknikal, penurunan tajam IHSG kemarin membuatnya menembus batas bawah pola Descending Triangle di 5.890. Penembusan tersebut menjadi kabar buruk, sebab pola Descending Triangle merupakan pola bearish atau tren menurun.

Sementara itu, indikator stochastic pada grafik harian bergerak turun tetapi belum masuk dari wilayah jenuh jual (oversold).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Artinya, ketika belum mencapai wilayah oversold maka tekanan turun masih besar.

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Support terdekat berada di kisaran 5.775, jika dilewati IHSG berisiko merosot ke 5.735 (level terendah 2021 yang dicapai pada 1 Februari lalu). Rerata pergerakan 100 hari (Moving Average/MA 100) akan di kisaran 5.700 akan menjadi target pelemahan selanjutnya, sekaligus support yang kuat.

Tetapi, level itu bukan merupakan skenario terburuk bagi IHSG. Sebab, jika melihat Descending Triangle, lebar pola tersebut sekitar 463 poin, sehingga selama tertahan di batas bawah, IHSG berisiko merosot ke kisaran 5.420, tetapi bukan hari ini tentunya. 

IHSG baru bisa lepas dari tekanan jika mampu kembali ke atas batas bawah Descending Triangle 5.890, dan bertahan di atasnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular