Gak Sabar GoTo IPO! Begini Kinerja Saham-saham Techno di BEI

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
18 May 2021 09:25
Gojek dan Tokopedia Bentuk GoTo
Foto: Gojek dan Tokopedia Bentuk GoTo (Dok. GoTo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar resmi penggabungan (merger) dua startup kelas kakap Tanah Air, Gojek dan Tokopedia, meriuhkan jagat maya dan pasar saham RI, Senin kemarin (17/5/2021). Setelah sekian lama pelaku pasar menanti, kedua perusahaan tersebut resmi 'kawin' di bawah bendera baru bernama GoTo.

Pascamerger, GoTo berencana akan melakukan pencatatan saham perdana alias initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Nah, apabila rencana IPO tersebut kesampaian, GoTo tampaknya bakal masuk ke dalam indeks sektor teknologi atau (IDX TECHNO).

Informasi saja, pada 25 Januari 2021, BEI memang mulai menerapkan sistem klasifikasi sektor industri yang baru, IDX Industrial Classification (IDX-IC). Bersamaan dengan itu, pihak bursa juga meluncurkan 11 indeks sektoral di IDX-IC, termasuk IDX Sector Technology.

Saat ini indeks IDX TECHNO dihuni oleh 21 saham, dengan pendatang baru emiten produsen laptop Zyrex, PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) yang IPO pada 30 Maret lalu.

Kalau ditilik dari jenis papan, penghuni IDX TECHNO tercatat di papan utama sebanyak 5 saham, 14 saham di papan pengembangan, dan 2 saham di papan akselerasi alias papan paling 'mini' di antara yang lainnya.

Lantas, bagaimana sih kinerja saham-saham IDX TECHNO dalam sebulan terakhir?

Di bawah ini Tim Riset CNBC Indonesia akan membahas kinerja 5 saham Indeks Sektor Teknologi yang tercatat paling 'ramai' di antara 16 saham sisanya.

Kelima saham yang dimaksud ialah saham emiten distribusi perangkat dan jasa dokumentasi PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK), penyedia platform software PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS).

Kemudian ada trio Grup M Cash, yakni PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) dan saham anak usahanya PT NFC Indonesia Tbk (NFCX).

Sementara, saham Grup M Cash lainnya ialah PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX), yang merupakan anak usaha NFCX.

Berdasarkan tabel di atas, saham LUCK menjadi yang paling moncer dalam sebulan belakangan, dengan mencatatkan penguatan sampai 90,00% ke harga Rp 266/saham. Dalam 2 pekan terakhir, saham ini tercatat 3 kali masuk ke daftar top gainers.

Pada 5 Mei, misalnya, saham emiten yang sempat ikut terseret kasus dugaan penipuan berkedok investasi oleh PT Jouska Finansial Indonesia (Jouska) pada tahun lalu ini ditutup melonjak hingga mencapai auto rejection atas (ARA) 34,81%.

Kemudian, pada 10 Mei, saham LUCK hampir mencapai ARA sebesar 34,08%. Ketiga, pada 11 Mei, hari terakhir sebelum libur idul fitri, saham ini juga melonjak 19,17%.

Di bawah LUCK ada saham KIOS yang sudah melesat 84,43% dalam 30 hari perdagangan terakhir. Bahkan, saham ini sempat mencatatkan reli penguatan yang luar biasa, yakni selama 10 hari beruntun, dari 27 April sampai 10 Mei.

Adapun dalam 2 perdagangan terakhir, para pelaku pasar tampaknya mulai melakukan aksi ambil untung alias profit taking di saham ini.

NEXT: Ada Saham MCAS dan Emiten 'Milik' Raffi Ahmad

Selanjutnya, dari Grup M Cash, saham DMMX dan NFCX berhasil menguat, secara berturut-turut sebesar 30,19% dan 21,77%. Sementara, saham sang induk, MCAS, malah ambles 11,21% dalam sebulan.

Informasi saja, DMMX bergerak di bidang pemasaran perdagangan digital dan platform pertukaran iklan cloud yang menyediakan berbagai layanan end-to-end. Sementara NFCX bergerak di bidang layanan teknologi informasi, digital, dan telekomunikasi.

Sang Induk, MCAS, merupakan perusahaan penyedia produk digital, seperti seperti pulsa dan token listrik.

Saham MCAS dan DMMX sendiri sempat dikaitkan dengan artis kenamaan, Raffi Ahmad, beberapa waktu lalu.

Pada awal Januari saham ini sempat ramai ketika publik figur Raffi Ahmad dan penyanyi Ari Lasso belakangan merekomendasikan saham MCAS.

Bahkan pihak bursa pun turun tangan menanggapi langkah rekomendasi influencer ini. Meski belakangan diketahui, perusahaan maupun kedua publik figur tersebut membantah telah melakukan kerja sama endorsement untuk merekomendasikan saham MCAS.

Mengenai DMMX, emiten initernyata bekerjasama dengan perusahaan Raffi untuk membentuk perusahaan patungan.

DMMX menggandeng RANS Entertainment (RANS), talent agency milik Raffi Ahmad, untuk membangun platform pemasaran media sosial digital dan pendirian joint venture (JV), PT DMMX Rans Digital (DIGIRANS). Perusahaan ini akan mengelola platform tersebut. DMMX memiliki 33,33% saham senilai Rp 300 juta.

Apabila menyimak kinerja 5 saham paling ramai di IDX TECHNO di atas, masuknya GoTo tentu bakal semakin menghidupkan gairah indeks yang sejak awal tahun sudah melesat 191,56% ini. Angka ini melesat jauh di atas indeks-indeks lainnya, bahkan indeks LQ45 atau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Kendati pihak GoTo tak mengungkap informasi valuasi GoTo Group, tetapi diketahui Gojek dan Tokopedia telah mengumpulkan dana senilai US$ 8,2 miliar atau setara Rp 119 triliun (kurs Rp 14.500/US$) dari investor.

Sementara itu laporan CBInsights pada April 2021 menyebutkan Gojek memiliki valuasi US$ 10 miliar (Rp 145 triliun) dan Tokopedia US$ 7 miliar (Rp 102 triliun).

Duet Gojek-Tokopedia ini didukung oleh 'amunisi' yang enggak main-main.

Dalam keterangan resmi GoTo, ada lebih dari 2 juta armada pengemudi terdaftar saat ini. Untuk merchant atau mitra pedagang mencapai 11 juta per Desember 2020.

Sementara itu, ada 100 juta pengguna aktif bulanan. Sedangkan hingga akhir 2020, total nilai transaksi gabungan bruto GoTo adalah lebih dari Rp 319 triliun dan tahun lalu capaiannya sekitar Rp 26 triliun.

Selain itu, di balik GoTo, berdiri deretan investor kelas paus, seperti Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google, JD.com.

Ada juga KKR, Northstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital India, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa dan Warburg Pincus.

Menarik untuk ditunggu kiprah GoTo di bursa kebanggaan rakyat Indonesia nanti. Apakah akan 'GoTo the moon'? Let's see.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dear Trader! 10 Saham Diborong Asing, Ada Punya Raffi Ahmad

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular