Begini Kronologi Erick Pecat Direksi Cucu Usaha Kimia Farma

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
17 May 2021 10:12
RUPST Kimia Farma. (Dok. Kimia Farma)
Foto: RUPST Kimia Farma. (Dok. Kimia Farma)

Atas kejadian ini, Erick Thohir akhirnya memecat semua direksi Kimia Farma Diagnostika (KFD) buntut dari pemakaian antigen bekas yang terjadi di Bandara Kualanamu.

Surat pemecatan semua direksi telah dikeluarkan oleh Kementerian BUMN, sebagai janji dari Erick Thohir yang turun tangan langsung menangani kasus ini.

Erick menegaskan jika yang terjadi di Kualanamu adalah persoalan yang mesti direspons secara profesional dan serius. Setelah melakukan penilaian secara terukur dan berlandaskan semangat good corporate governance, maka langkah tegas mesti diambil.

"Setelah melakukan pengkajian secara komprehensif, langkah (pemberhentian) ini mesti diambil. Selanjutnya, hal yang menyangkut hukum merupakan ranah dari aparat yang berwenang," kata Erick dalam keterangan persnya dikutip, Senin, (17/05/2021).

Erick meminta agar semua BUMN yang terikat pada kesepakatan bersama untuk bertindak profesional sesuai dengan core value yang dicanangkan. Di antaranya amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.

Pemakaian antigen bekas di Kualanamu menurutnya bertentangan dengan core value tersebut.

Dalam RUPSLBĀ Kimia Farma Diagnistika yang digelar pada 11 Mei memutuskan untuk memberhentikan Direktur Utama Kimia KFD Adil Fadilah Bulqini dan Direktur KFD I Wayan Budhi Artawan.

RUPSLB itu dihadiri oleh Pemegang Saham mayoritas yaitu Direktur Utama Kimia Farma Apotek Nurtjahjo Walujo Wibowo, Direktur Keuangan dan SDM Kimia Farma Apotek Agus Chandra, Direktur Operasional Kimia Farma Apotek Abdul Azis, Direktur Pengembangan Bisnis PT Kimia Farma Apotek Muhardiman.

RUPSLB juga dihadiri pemegang saham minoritas, yaitu Yayasan Kesejahteraan Keluarga Kimia Farma Pusat (YKKKF) yaitu Usep Hendarwien, Ketua YKKKF dan Intan Rosa Mayangsari, Sekretaris YKKKF.

Selain memberhentikan Direksi KFD, RUPSLB juga menyepakati untuk mengangkat Agus Chandra sebagai Plt. Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika dan Abdul Azis sebagai Plt. Direktur KFD.

Usai perombakan habis jajaran Kimia Farma Diagnostika (KFD), manajemen pun mengeluarkan pernyataan resmi. Manajemen KFD langsung melakukan pembenahan menyeluruh dengan memastikan seluruh laboratorium dan klinik perusahaan di seluruh Indonesia telah sesuai dengan standard operating procedure (SOP) dan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG) di Kimia Farma Group.

Direktur Utama Kimia Farma Apotek (induk KFD) Nurtjahjo Walujo Wibowo mengatakan bahwa KFD bersungguh-sungguh membenahi diri demi kinerja perusahaan yang lebih baik sehingga dapat memberikan layanan profesional dan berkualitas bagi masyarakat.

"Kami memastikan bahwa seluruh laboratorium dan klinik KFD [PT Kimia Farma Diagnostika] di seluruh Indonesia telah menjalankan SOP yang berlaku. Bahkan, KFD bersinergi dengan stakeholder terkait untuk pembenahan secara menyeluruh," ujarnya dalam pernyataan resmi kepada CNBC Indonesia.

Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Utama Kimia Farma Diagnostika, Agus Chandra menegaskan bahwa selain penyegaran manajemen, internal perusahaan juga memastikan seluruh klinik dan laboratorium KFD di seluruh Indonesia sudah memenuhi dan menjalankan SOP.

Menurutnya, tindakan penyegaran manajemen KFD adalah salah satu langkah perbaikan untuk meningkatkan kinerja secara menyeluruh.

"Saya sebagai Pelaksana Tugas [Plt.] Dirut KFD diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan citra KFD dalam memberikan layanan klinik dan laboratorium sesuai dengan SOP dan GCG PT Kimia Farma Diagnostika," ujarnya.

(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular