Warga AS Bersiap Hidup Normal, Wall Street Bergairah

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 May 2021 21:00
Financial Markets Wall Street
Ilustrasi Bursa Saham AS (AP/Courtney Crow)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan hari ini. Harapan akan hidup yang lebih normal setelah hantaman pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) membuat investor di New York bergairah.

Pada Jumat (14/5/2021), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) dibuka di 34.050,86, menguat 0,09%. Sedangkan S&P 500 berada di 4.129,58 (0,42%) dan Nasdaq Composite di 13.255,65 (1%).

Investor (dan seluruh rakyat AS) menyambut gembira hidup yang menuju ke arah normal. US Centers for Disease Control and Prevention (US CDC) mengumumkan bahwa warga AS yang sudah mendapat vaksin anti-virus corona dosis penuh boleh beraktivitas di luar rumah tanpa masker. Bahkan sudah bisa melepas masker saat melakukan kegiatan di dalam ruangan.

"Saya rasa ini adalah pencapaian yang luar biasa, hari yang luar biasa. Jika Anda sudah mendapatkan vaksinasi penuh dan sudah bisa melepas masker, maka Anda bisa melakukan apa yang terkenal dari warga AS. Sapalah orang lain dengan senyuman," kata Preside Joseph 'Joe' Biden dalam pidato di Gedung Putih, seperti dikutip dari Reuters.

Rochele Walensky, Direktur US CDC, menegaskan bahwa kebijakan ini ditempuh setelah meninjau data kasus yang melambat signifikan. "Kami mengikuti ilmu pengetahuan," tegasnya, sebagaimana diwartakan Reuters.

Per 12 Mei 2021, US CDC mencatat jumlah pasien positif corona di Negeri Adikuasa adalah 32.643.851 orang. Bertambah 35.564 orang dari hari sebelumnya.

Dalam 14 hari terakhir, rata-rata pasien positif bertambah 41.168 orang per hari. Jauh berkurang dibandingkan rerata penambahan 14 hari sebelumnya yaitu 57.925 orang per hari.

Halaman Selanjutnya --> Hidup Normal Lagi, Ekonomi Bangkit

US CDC mengklaim bahwa vaksin anti-virus corona bekerja sangat baik untuk mengurangi risiko penularan. Bahkan di tengah kemunculan virus corona varian baru, belum ada lonjakan kasus di Negeri Paman Sam.

"Dalam beberapa pekan terakhir, kami meliagt bahwa vaksin sangat efektif di dunia nyata. Vaksin bekerja melawan berbagai varian dan risiko tertular bagi mereka yang sudah divaksin menurun," sebut keterangan resmi US CDC.

Berdasarkan catatan Our World in Data, AS adalah negara dengan jumlah penduduk terbanyak yang telah mendapatkan vaksinasi dosis penuh. Per 13 Mei 2021, sudah ada 118,99 juta orang, jauh melebihi India di peringkat kedua dengan 39,27 juta orang. Sementara Indonesia berada di posisi tujuh dengan 8,92 juta orang.

Kini sudah ada lebih dari 100 juta orang di AS yang bisa lebih bebas beraktivitas. Dengan bekal Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari pemerintah, mereka bisa leluasa untuk melakukan konsumsi.

Seperti halnya di Indonesia, konsumsi rumah tangga juga menjadi motor utama perekonomian AS. Bahkan porsinya lebih besar, lebih dari 80%.

So, dibukanya 'keran' aktivitas dan mobilitas masyarakat serta BLT dari pemerintah akan membawa ekonomi AS tumbuh tinggi. Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi AS tumbuh 6,4% tahun ini. Jika terwujud, maka akan menjadi catatan terbaik sejak 1984.

Asa ini yang membuat investor di bursa saham bersemangat. Gairah itu diwujudkan dengan memborong saham berbagai emiten karena diperkirakan kinerja mereka bakal moncer seiring kebangkitan ekonomi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular