Warga AS Bersiap Hidup Normal, Wall Street Bergairah

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 May 2021 21:00
Markets Wall Street. (AP/Courtney Crow)
Ilustrasi Bursa Saham AS (AP/Courtney Crow)

US CDC mengklaim bahwa vaksin anti-virus corona bekerja sangat baik untuk mengurangi risiko penularan. Bahkan di tengah kemunculan virus corona varian baru, belum ada lonjakan kasus di Negeri Paman Sam.

"Dalam beberapa pekan terakhir, kami meliagt bahwa vaksin sangat efektif di dunia nyata. Vaksin bekerja melawan berbagai varian dan risiko tertular bagi mereka yang sudah divaksin menurun," sebut keterangan resmi US CDC.

Berdasarkan catatan Our World in Data, AS adalah negara dengan jumlah penduduk terbanyak yang telah mendapatkan vaksinasi dosis penuh. Per 13 Mei 2021, sudah ada 118,99 juta orang, jauh melebihi India di peringkat kedua dengan 39,27 juta orang. Sementara Indonesia berada di posisi tujuh dengan 8,92 juta orang.

Kini sudah ada lebih dari 100 juta orang di AS yang bisa lebih bebas beraktivitas. Dengan bekal Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari pemerintah, mereka bisa leluasa untuk melakukan konsumsi.

Seperti halnya di Indonesia, konsumsi rumah tangga juga menjadi motor utama perekonomian AS. Bahkan porsinya lebih besar, lebih dari 80%.

So, dibukanya 'keran' aktivitas dan mobilitas masyarakat serta BLT dari pemerintah akan membawa ekonomi AS tumbuh tinggi. Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi AS tumbuh 6,4% tahun ini. Jika terwujud, maka akan menjadi catatan terbaik sejak 1984.

Asa ini yang membuat investor di bursa saham bersemangat. Gairah itu diwujudkan dengan memborong saham berbagai emiten karena diperkirakan kinerja mereka bakal moncer seiring kebangkitan ekonomi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular