
IHSG Seandainya Tak Libur Bakal Ikut Berpesta di Asia

Jakarta, CNBC Indonesia -Â Bursa saham Asia menghijau pada perdagangan Jumat (14/5/2021), sementara pasar keuangan Indonesia masih libur Hari Raya Idul Fitri, dan baru akan dibuka lagi pada Senin pekan depan. Seandainya tidak libur, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tentunya juga akan ikut berpesta.
Kemarin, bursa saham Asia hancur-hancuran, tetapi pada perdagangan ini berhasil bangkit dan nyaris membalikkan kemerosotannya. Indeks Nikkei dan Topix Jepang masing-masing melesat 1,75% dan 1,56%. Kemudian Shanghai China dan Hang Seng Hong Kong menguat 0,89% dan 0,53%. Indeks Kospi Korea Selatan juga menguat 0,81%.
Dari Asia Tenggara indeks Saham Taiwan menguat 0,64%, sementara SET Thailand masih stagnan.
Hanya Strait Times Singapura yang melemah 0,35%. Kemarin, Strait Times libur dan baru dibuka pada hari ini, sehingga pergerakannya berbeda dibandingkan bursa Asia lainnya. Selain itu, penyebaran terbaru Covid-19 di Singapura dikatakan akan melewati masa kritis dalam beberapa pekan ke depan. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Pendidikan Lawrence Wong.
Kemarin Singapura melaporkan 34 kasus baru Covid-19, 24 diantaranya masuk dalam kasus komunitas. Dari 24 tersebut, 19 orang terkiat dengan kluster bandara Changi.
Sementara itu bursa Asia lainnya mampu menguat mendapat sentimen positif dari Wall Street. Indeks Dow Jones memimpin penguatan Wall Street sebesar 1,3%, disusul S&P 500 1,2% dan Nasdaq 0,7%.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control/CDC) menghapus persyaratan masker untuk orang-orang yang sudah menerima vaksinasi Covid-19 secara penuh atau berada pada jarak 1,8 meter atau 6 kaki.
Ketentuan ini berlaku baik di dalam maupun luar ruangan, seperti yang disampaikan oleh CDC dalam panduan kesehatan masyarakat yang diperbarui yang dirilis Kamis (13/5/2021).
Ini merupakan momen penting, setelah setahun lebih pemerintah AS mesyaratkan masyarakat menggunakan masker di depan umum.
Dalam panduan tersebut, ada beberapa contoh di mana orang masih perlu memakai masker, di tempat perawatan kesehatan atau di bisnis yang memerlukannya. Ketentuan ini juga berlaku bagi orang yang sudah mendapatkan dosis vaksin terakhirnya dua minggu atau lebih, diperkenankan tidak menggunakan masker.
Kebijakan terbaru dari pemerintah AS tersebut memicu optimisme pelaku pasar akan semakin membaiknya perekonomian negeri Paman Sam. Bahkan banyak ekonom, termasuk bank sentral AS (The Fed) memperkirakan produk domestik bruto (PDB) di tahun ini akan menjadi yang terbaik sejak tahun 1984.
Bangkitnya AS yang merupakan negara dengan nilai perekonomian terbesar di dunia tentunya dapat mengerek PDB negara lain termasuk di Asia.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Jeblok, IHSG Seandainya Buka Bisa ke Bawah 6.000