Dow Futures Merah, Wall Street Berpeluang Lanjutkan Koreksi

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
11 May 2021 18:48
Traders work on the floor at the New York Stock Exchange (NYSE) in New York City, U.S., November 12, 2018. REUTERS/Brendan McDermid
Foto: Ekspresi Trader di lantai di New York Stock Exchange (NYSE) di New York City, AS, 12 November 2018. REUTERS / Brendan McDermid

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) anjlok pada perdagangan Selasa (11/5/2021), menyusul aksi jual besar-besaran terhadap saham teknologi.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 195 poin dari nilai wajarnya. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq juga tertekan, masing-masing sebesar 0,8% dan 1,3%.

Pada Selasa, saham-saham raksasa teknologi tertekan berjamaah, di mana Facebook, Apple dan Amazon anjlok hingga lebih dari 1,5% di sesi pra-pembukaan. Saham Tesla anjlok nyaris 4% setelah Reuters melaporkan produsen mobil listrik itu menunda rencana ekspansi di Shanghai.

Sebelumnya, koreksi saham Apple dan Microsoft membuat Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 ambruk dari posisi tertingginya. Sepanjang hari kemarin, kedua saham tersebut telah melemah setidaknya sebesar 2%.

Nasdaq mengalami koreksi terburuk dan anjlok 2,5%, sementara Facebook koreksi lebih dari 4%, sedangkan Amazon dan tertekan lebih dari 3%. Saham Alphabet (induk usaha Google) tertekan lebih dari 2% setelah Citigroup memangkas rekomendasinya.

Di tengah situasi demikian, reksa dana yang bisa diperdagangkan (exchange traded fund/ETF) milik Ark Innovation anjlok 5% ke level terendahnya sejak November karena saham Tesla, memang ambruk lebih dari 6%. ETF ini dianggap sebagai acuan investasi saham teknologi karena menggunakan saham teknologi di Wall Street sebagai aset dasar (underlying asset).

Pelaku pasar cenderung mengubah strategi investasi mereka dengan menjual saham teknologi, sehingga indeks Nasdaq anjlok 4% sepanjang bulan ini. Di sisi lain, mereka memburu saham siklikal yang bakal diuntungkan dari pembukaan ekonomi sehingga Dow Jones pada periode yang sama menguat 2,5%.

Sementara itu, indeks S&P 500 yang berisikan 500 saham berkapitalisasi pasar terbesar masih di teritori positif. Investor bakal memantau rilis kinerja saham Electronic Arts, dan beberapa emiten lainnya pada hari ini.

Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja akan mempublikasikan hasil survei Pembukaan Lapangan Kerja dan Keluar-Masuk Karyawan. Pejabat bank sentral juga akan mencuri perhatian karena beberapa di antaranya akan memberikan pidato resmi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Naik Tipis Jelang Rilis Data Slip Gaji September

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular