Gainers-Losers

Saat HRUM Ngamuk, Saham BWPT-JPFA Malah Terjungkal!

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
11 May 2021 16:45
Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten tambang batu bara dan nikel milik pengusaha Kiki Barki, PT Harum Energy Tbk (HRUM) berhasil menjadi salah satu top gainers pada perdagangan hari ini, Selasa (11/5/2021).

Melesatnya saham HRUM dalam dua hari terakhir terjadi seiring dirilisnya laporan kinerja perusahaan pada kuartal pertama 2021 yang terbilang solid.

Sementara, saham emiten sawit milik BUMN Malaysia Felda dan Grup Rajawali punya Peter Sondakh, PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) dan emiten sektor perunggasan (poultry) PT JAPFA Tbk (JPFA) terjungkal sebagai 'pecundang'.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjauhi level psikologis 6.000 hari ini. IHSG ambles 0,63% ke posisi 5.938,35 pada penutupan sesi II perdagangan, Selasa (11/5).

Menurut data BEI, ada 153 saham naik, 321 saham merosot dan 170 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,45 triliun dan volume perdagangan mencapai 14,58 miliar saham.

Di tengah pelemahan IHSG, investor asing pasar saham masuk ke Indonesia dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 35,00 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 95,24 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (11/5).

Top Gainers

  1. Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF), saham +24,88%, ke Rp 1.330, transaksi Rp 78,6 M

  2. Sentral Mitra Informatika (LUCK), +19,17%, ke Rp 286, transaksi Rp 56,1 M

  3. Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP), +15,00%, ke Rp 276, transaksi Rp 49,5 M

  4. Harum Energy (HRUM), +12,39%, ke Rp 6.125, transaksi Rp 179,7 M

  5. Sky Energy Indonesia (JSKY), +10,40%, ke Rp 138, transaksi Rp 33,8 M

Top Losers

  1. Bumi Resources Minerals (BRMS), saham -6,60%, ke Rp 99, transaksi Rp 73,4 M

  2. Gunawan Dianjaya Steel (GDST), -5,79%, ke Rp 114, transaksi Rp 10,5 M

  3. DMS Propertindo (KOTA), -5,59%, ke Rp 270, transaksi Rp 156,2 M

  4. Eagle High Plantations (BWPT), -4,84%, ke Rp 118, transaksi Rp 15,9 M

  5. Japfa Comfeed Indonesia (JPFA), -3,83%, ke Rp 2.010, transaksi Rp 54,3 M

Saham HRUM berhasil melonjak 12,39% ke posisi Rp 6.125/saham. Seiring dengan penguatan saham HRUM, asing tercatat melakukan beli bersih sebesar Rp 4,24 miliar.

Dengan ini saham HRUM berhasil melanjutkan penguatan sejak Senin (10/5), ketika ditutup melesat 5,83%.

Penguatan HRUM dalam 2 hari terakhir terjadi seiring dirilisnya laporan keuangan perusahaan di 3 bulan pertama 2021 yang tergolong moncer. Laba bersih HRUM tercatat melonjak secara signifikan sebesar 2.044,38% menjadi US$ 17,61 juta atau setara dengan Rp 246,58 miliar pada kuartal I 2021.

Namun, melesatnya laba bersih perusahaan diiringi dengan penurunan penjualan dan pendapatan usaha yang sebesar 6,72% dari US$ 61,19 juta pada triwulan I 2020 menjadi US$ 57,08 juta pada periode yang sama tahun ini.

Berada di kutub yang berbeda, saham BWPT malah anjlok 4,84% ke Rp 118/saham. Nilai transaksi saham ini tercatat sebesar Rp 15,9 miliar.

Penurunan saham BWPT hari ini tampaknya dipengaruhi aksi ambil untung oleh para investor, setelah saham BWPT melejit 6,90% pada penutupan perdagangan kemarin.

Kabar terbaru, mengumumkan penjualan seluruh saham PT Angrolestari Kencana Makmur (AKM) dan PT Bumi Sawit Utama (BSU) kepada PT Adau Agro Kalbar dan PT Adau Hijau Lestari.

Dalam keterbukaan informasi di website Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (10/5/2021), nilai transaksi dari penjualan saham AKM tercatat sebesar Rp 115 miliar dan BSU sebesar Rp 18 miliar.

Manajemen BWPT menjelaskan, dalam transaksi ini pihak pembeli bukan merupakan pihak terafiliasi dari perseroan.

"Tujuan dari transaksi ini adalah memperkuat arus kas dan mengurangi kewajiban hutang bank yang diharapkan memberikan dampak positif terhadap kelangsungan usaha perseroan ke arah yang lebih baik lagi," jelas Sekretaris Perusahaan Satrija Budi Wibawa, dikutip CNBC Indonesia, Selasa (11/5).

Sama dengan BWPT, saham JPFA juga ambles 3,83% ke Rp 2.010/saham hari ini. Kemarin saham ini ditutup tak bergerak di harga Rp 2.090/saham.

Dalam sepekan saham JPFA terkoreksi 0,99%, sementara dalam sebulan tergerus 4,74%.

TIM RISET CNBC INDONESIA

 


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Deretan Saham Top Gainers & Loser Pekan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular