Hari Raya Idul Fitri, IHSG Longsor Lagi! Ambruk 0,6%

Tri Putra, CNBC Indonesia
11 May 2021 15:47
Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 0,63% ke level 5.938,35 setelah sempat ambruk lebih dari 1% IHSG sukses memangkas koreksi pada perdagangan sesi kedua Selasa (11/5/21) yang merupakan perdagangan terakhir pekan ini.

Nilai transaksi hari ini sebesar sebesar Rp 9,4 triliun dan terpantau investor asing membeli bersih Rp 35 miliar di pasar reguler. Tercatat 153 saham terapresiasi, 321 terkoreksi, 170 stagnan.

Asing melakukan pembelian di saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sebesar Rp 117 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 127 miliar.

Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang dilego Rp 266 miliar dan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) yang dijual Rp 45 miliar.

Hari ini merupakan perdagangan saham nasional terakhir di pekan ini, karena adanya libur Idul Fitri 1442 H yang diperkirakan jatuh pada Kamis (13/5/2021) atau Jumat (14/5/2021). Sementara untuk Rabu (12/5/2021) merupakan hari Cuti Bersama Jelang Idul Fitri 1442 H.

Sentimen global datang dari Presiden AS, Joe Biden yang mendesak kepada perusahaan-perusahaan di AS untuk meningkatkan gaji para pekerjanya.

Biden mengatakan bahwa pemerintahannya akan mendistribusikan lebih banyak dana bantuan virus corona yang termasuk dalam rencana stimulus senilai US$ 1,9 triliun dari Partai Demokrat saat membuka kembali bisnis untuk mencari karyawan.

Pemerintah federal akan mulai mengizinkan pemerintah negara bagian dan lokal untuk mengajukan sebagian dari kumpulan bantuan senilai US$ 350 miliar dan mendorong untuk merampingkan distribusi bantuan ke pusat penitipan anak dan mulai mengirimkan hibah ke 16.000 restoran dan bar yang kesulitan akibat pandemi.

Biden mengatakan Gedung Putih tidak melihat banyak bukti bahwa tunjangan pengangguran federal senilai US$ 300 per minggu yang diberlakukan sampai September telah menghalangi orang untuk mengambil pekerjaan, ia berpendapat bahwa orang-orang Amerika ingin bekerja.

"Harapan saya adalah ketika ekonomi kita kembali, perusahaan-perusahaan ini akan memberikan upah yang adil dan lingkungan kerja yang aman," kata Biden dalam sambutannya di Gedung Putih.

Bank Indonesia (BI) pagi ini melaporkan hasil Survei Penjualan Eceran periode Maret 2021. Hasilnya, penjualan eceran yang dicerminkan oleh Indeks Penjualan Riil (IPR) naik 6,1% dibandingkan Februari 2021. Jauh membaik dibandingkan bulan sebelumnya yang -2,7%.

Namun secara tahunan (year-on-year/yoy), penjualan ritel mengalami kontraksi. Pada Maret 2021, IPR turun 14,6% yoy meski membaik ketimbang Februari 2021 yang terkontraksi 18,1% yoy.

Sementara untuk April 2021, BI memperkirakan penjualan ritel akan meningkat baik secara bulanan maupun tahunan. Untuk bulanan, diperkirakan terjadi pertumbuhan 11,4% sementara tahunan naik 9,8%.

Untuk keseluruhan kuartal I-2021, penjualan ritel tumbuh -16,3% yoy. Sedikit membaik dibandingkan kuartal sebelumnya yang -16,8% yoy.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Pamer Kinerja IHSG, Lebih Cuan dari Negara Tetangga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular