Ikuti Koreksi Wall Street, Bursa Eropa Dibuka Merah Membara

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
11 May 2021 14:47
General view of the stock exchange in Frankfurt, Germany, March 23, 2018. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa dibuka ke zona merah pada perdagangan Selasa (11/5/2021), menyusul aksi jual di pasar Amerika Serikat (AS) terhadap saham-saham teknologi di tengah bayang-bayang lonjakan inflasi.

Indeks Stoxx 600 yang berisi 600 saham unggulan Eropa itu anjlok 1,4% pada pembukaan, dengan indeks saham sektor perjalanan dan tamasya anjlok 4% dan memimpin koreksi seluruh indeks saham sektoral lainnya.

Selang 25 menit kemudian, indeks Stoxx 600 terkoreksi menjadi 7,3 poin (-1,63%) ke 438,13. Indeks DAX Jerman drop 265,2 poin (-1,72%) ke 15.135,19 dan FTSE melemah 133,5 poin (-1,87%) menjadi 6.990,17. Indeks CAC Prancis turun 107,8 poin (-1,69%) ke 6.278,23.

Bursa saham di Asia Pasifik menguat pada Jumat setelah pasar komoditas melesat ke titik tertinggi dalam beberapa tahun didorong optimisme seputar pemulihan ekonomi global. Di AS, kontrak berjangka (futures) indeks saham terindikasi dibuka flat.

Investor meninggalkan saham seperti Apple dan Microsoft, sehingga indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 ambruk dari rekor tertinggi yang dicapai pada perdagangan sebelumnya. Mengawali pekan, kedua indeks utama Wall Street tersebut anjlok setidaknya 2%.

Investor di seluruh dunia terfokus pada rilis inflasi pekan ini, di mana China mengumumkan bahwa indeks harga konsumen per April melonjak 0,9% secara tahunan, atau mendekati proyeksi analis dalam polling Reuters yang memperkirakan angka 1%.

Namun, indeks harga produsen melonjak 6,8%, atau lebih tinggi dari proyeksi analis dalam polling sama yang berujung pada angka 6,5%. Artinya, produsen menghadapi kenaikan biaya di tingkat produksi.

Sementara itu, inflasi AS baru akan dirilis pada Rabu, yang memicu kekhawatiran bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan dipaksa untuk mengetatkan kebijakan moneternya guna menghindari dampak buruk kenaikan inflasi terhadap pembukaan ekonomi.

Pelaku pasar di Benua Biru bakal memantau rilis kinerja emiten kakap seperti Ubisoft, Thyssenkrupp, sementara Hugo Boss akan menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST).

Di luar itu, data ekonomi yang dipantau di antaranya adalah rilis data sentimen ekonomi Jerman versi ZEW per Mei, dan data produksi dan pasar minyak global oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Menguat di Sesi Awal Perdagangan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular