
Tiba-tiba Emiten Menara Sandi Setop Obligasi Rp 7 T, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten menara telekomunikasi Grup Saratoga, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mengumumkan penghentian sisa Penawaran Umum Berkelanjutan IV (PUB IV Obligasi) Tower Bersama Infrastructure.
Melalui surat yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) bertanggal 6 Mei 2021, perusahaan mengatakan Obligasi Berkelanjutan IV itu adalah obligasi yang sudah efektif sejak 31 Agustus 2020 dengan total target dana mencapai Rp 7 triliun dan sisa penerbitannya dihentikan.
Manajemen TBIG juga menyampaikan pemberhentian sisa Obligasi Berkelanjutan ini karena perseroan berencana membuka program baru yang akan membuka kesempatan untuk memperoleh jumlah dana yang lebih besar bagi perseroan.
Sejak diterbitkan akhir Agustus lalu perusahaan telah menawarkan dan menerbitkan obligasi di bawah program PUB IV ini sebesar Rp 5,33 triliun (Rp 5.335 miliar) dalam empat tahap.
Dengan demikian, dengan target PUB Rp 7 triliun, maka sisa target dana yang belum dihimpun untuk PUB IV tersebut adalah senilai Rp 1,67 triliun (Rp 1.665 miliar) yang akhirnya batal diterbitkan.
Dalam keterangan yang ditandatangani oleh direktur TBIG tersebut, tidak dijelaskan jenis program baru yang akan dilaksanakan untuk menghimpun dana yang lebih besar.
Sebelumnya TBIG telah menawarkan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap III Tahun 2021 dengan nilai pokok sebesar Rp 2,92 triliun (Rp 2.915 miliar). Obligasi tersebut diterbitkan tanpa warkat, ditawarkan dengan nilai 100% dalam dua seri.
Seri A, jumlah pokok obligasi sebesar Rp 1.898.000.000.000 (Rp 1,90 triliun) dengan tingkat bunga tetap sebesar 5,50%, yang berjangka waktu 370 Hari Kalender sejak Tanggal Emisi.
Seri B, jumlah pokok obligasi sebesar Rp 1.017.000.000.000 (Rp 1,02 triliun) dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,75% yang berjangka waktu 3 tahun sejak Tanggal Emisi.
Pada PUB IV Tahap II Perusahaan juga telah menerbitkan sebesar Rp 1,45 triliun.
Pada rilis sebelumnya manajemen TBIG mengatakan bahwa "fasilitas ini digunakan oleh perusahaan anak untuk tambahan modal kerja. Tidak ada hubungan afiliasi antara perseroan dengan para kreditor."
Tower Bersama Infrastructure atau dikenal sebagai TBIG, adalah salah satu penyedia menara telekomunikasi terbesar di Indonesia.
Pada penutupan perdagangan Seni kemarin (10/5), saham TBIG ditutup di zona hijau, naik 2,37% di posisi Rp 2.590/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 58,68 triliun. Sepekan terakhir data BEI mencatat perdagangan saham TBIG minus 4,07%% dan year to date tumbuh 58,90%.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bayar Utang, Emiten Sandi Uno Catatkan Obligasi Rp 1,2 T
