Gainers-Losers

Saham LUCK-MPPA Ngamuk, BAJA Drop! Transaksi Bank Jago Ramai

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
10 May 2021 16:00
Bank Jago. Dok: Bank Jago
Foto: Bank Jago. Dok: Bank Jago

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten distribusi perangkat dan jasa dokumentasi PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK) dan saham emiten pengelola gerai Hypermart PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) berhasil ditutup menjadi jawara atau top gainers pada sesi II perdagangan, Senin (10/5/2021).

Berbeda nasib, duo saham baja, PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) dan Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) harus rela berakhir di posisi top losers.

Adapun saham bank PT Bank Jago Tbk (ARTO) berhasil melonjak dan menjadi salah satu saham dengan nilai transaksi tertinggi hari ini, yakni Rp 263,6 miliar. Ramainya saham Bank Jago terjadi jelang kabar merger antara raksasa e-commerce Tanah Air Tokopedia dan raksasa ride-haling Gojek yang telah lama menjadi headline media.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil memantul ke atas hari ini, setelah 2 hari beruntun ambles. IHSG terapresiasi 0,80% ke posisi 5.975,787 pada penutupan sesi II perdagangan, Senin (10/5).

Menurut data BEI, ada 294 saham menguat, 209 saham ambles dan 146 saham 'mematung', dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,21 triliun dan volume perdagangan mencapai 14,46 miliar saham.

Investor asing pasar saham masuk ke bursa domestik dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 328,62 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 45,93 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (10/5).

Top Gainers

  1. Sentral Mitra Informatika (LUCK), saham +34,08%, ke Rp 240, transaksi Rp 28,4 M

  2. Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF), +23,12%, ke Rp 1.065, transaksi Rp 95,6 M

  3. Kioson Komersial Indonesia (KIOS), +15,12%, ke Rp 990, transaksi Rp 62,3 M

  4. Matahari Putra Prima (MPPA), +10,83%, ke Rp 870, transaksi Rp 140,7 M

  5. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM), +10,64%, ke Rp 11.175, transaksi Rp 156,5 M

Top Losers

  1. Gunawan Dianjaya Steel (GDST), saham -6,92%, ke Rp 121, transaksi Rp 11,2 M

  2. HK Metals Utama (HKMU), -6,74%, ke Rp 83, transaksi Rp 13,0 M

  3. Optima Prima Metal Sinergi (OPMS), -6,67%, ke Rp 770, transaksi Rp 20,6 M

  4. Yelooo Integra Datanet (YELO), -6,19%, ke Rp 106, transaksi Rp 5,2 M

  5. Saranacentral Bajatama, -4,92%, ke Rp 348, transaksi Rp 42,3 M

Saham emiten distribusi perangkat dan jasa dokumentasi yakni LUCK berhasil menduduki puncak 'klasemen' top gainers kali ini dengan menyentuh auto rejection atas (ARA) 34,08% ke Rp 240/saham.

Saham LUCK kembali meneruskan penguatan sejak Jumat pekan lalu, setelah pada Kamis (6/5) saham ini menjadi top losers dengan ambles 6,59%.

Asal tahu saja, LUCK bersama sejumlah emiten lainnya sempat ikut terseret kasus dugaan penipuan berkedok investasi oleh PT Jouska Finansial Indonesia (Jouska) pada tahun lalu.

Kuasa hukum klien Jouska Rinto Wardana menyebut, dalam laporan terakhirnya yang dilakukan pada 21 Desember 2020 lalu nilai kerugian investasi nasabah Jouska yang dikawalnya mencapai Rp 18 miliar.

Berdasarkan temuan tim penasihat hukum, ternyata Jouska ini dan afiliasinya dalam grupnya itu tidak memiliki izin sebagai manajer investasi. Saham LUCK ikut menjadi salah satu saham yang menjadi koleksi investasi dari Jouska.

Sementara, saham emiten pengelola gerai Hypermart Grup Lippo, MPPA, berada di posisi keempat top gainers dengan naik 10,83% ke Rp 870/saham.

Setelah mengalami koreksi selama 4 hari beruntun pascasuspensi dibuka kembali pada 3 Mei lalu, saham MPPA menguat dalam 2 hari beruntun.

Sebelumnya, perdagangan saham MPPA dihentikan sejenak oleh otoritas bursa lantaran terjadi peningkatan harga yang signifikan pada saham ini.

Dalam sepekan MPPA naik 6,75%, sementara dalam sebulan melonjak 48,72%.

Sementara itu, dua saham emiten produsen baja, GDST dan BAJA kompak menjadi 'pecundang' hari ini.

GDST ambles hingga mencapai auto rejection bawah (ARB) 6,92% ke Rp 121/saham. Pelemahan ini terjadi setelah pada Jumat pekan lalu saham GDST melonjak 20,37%.

Setali tiga uang, saham BAJA ambles 4,92% ke Rp 348/saham. Para pelaku pasar tampaknya melakukan aksi profit taking (ambil untung) setelah pada Kamis dan Jumat pekan lalu saham BAJA melonjak, secara berturut-turut, sebesar 17,60% dan 24,49%.

Tidak ketinggalan, saham ARTO menjadi salah satu saham yang paling aktif ditransaksikan hari ini, yakni Rp 263,6 miliar. ARTO berhasil rebound dan ditutup melesat 3,96% ke RP 10.500/saham.

Penguatan ini terjadi jelang merger antara raksasa e-commerce Tanah Air Tokopedia dan raksasa ride-haling Gojek.

Perkembangan mega-merger antara dua raksasa startup ini semakin terlihat. Sebulan lalu, Gojek sudah mengumumkan kepada karyawan soal aksi korporasi merger dengan Tokopedia.

Informasi ini didapatkan CNBC Indonesia dari tiga orang sumber yang mengetahui tentang rencana ini namun tak bersedia identitasnya disebutkan karena dianggap masalah sensitif, Jumat (9/4/2021).

"Gojek Tokopedia resmi merger. Sudah diumumkan dalam internal Townhall meeting mereka," ujar salah satu sumber.

Ketika dikonfirmasi Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita mengatakan tidak bisa berkomentar saat ini.

"Kami memahami bahwa ada banyak diskusi yang beredar terkait isu ini, namun kami tidak dapat berkomentar saat ini. Jika ada informasi yang dapat disampaikan terkait aksi perusahaan, kami akan memberitahu teman-teman media dan para pemangku kepentingan sesegera mungkin," ujarnya.

Sementara itu, Tokopedia juga bungkam. "Sayangnya belum ada yang bisa kami sampaikan saat ini. Jika ada aksi korporasi, kami pasti akan menyampaikannya kepada publik," ujar Nuraini Razak, VP of Corporate Communications, Tokopedia.

Sementara kantor berita Reuters menulis Gojek dan Tokopedia kini sedang mencari persetujuan dari pemegang saham untuk merger yang diusulkan dengan mengutip sumber.

Kesepakatan ini sebelumnya akan menghasilkan merger bernilai US$ 18 miliar dan menjadi yang terbesar di Indonesia, ujar sumber lainnya.

Sebagaimana diketahui, Gojek melalui PT Dompet Karya Anak Bangsa memegang 21,4% saham ARTO.

TIM RISET CNBC INDONESIA

 


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dicaplok Gojek, Bank Jago Kantongi Nama Investor Lainnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular