Infrastruktur Minyak AS Diserang Hacker, Harga Minyak Melesat

Tirta, CNBC Indonesia
10 May 2021 12:33
Penambangan minyak mentah di AS
Foto: Doc. Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Infrastruktur minyak Amerika Serikat kena serangan siber, harga minyak mentah pun kena imbasnya. Meskipun tak signifikan, harga si emas hitam sempat melompat lebih 1% pada perdagangan pagi waktu Asia. 

Harga kontrak minyak berjangka Brent dan WTI sempat melompat 1,1%. Namun penguatan itu terpangkas. Jelang siang harga Brent hanya naik 0,47% ke US$ 68,6/barel dan harga WTI naik 0,43% ke US$ 65,18/barel.

Reuters melaporkan adanya serangan siber memaksa penutupan jaringan pipa pasokan bahan bakar penting di Amerika Serikat. Hal ini jelas menunjukkan celah betapa rapuhnya infrastruktur minyak di Negeri Paman Sam. 

Gedung Putih bekerja sama dengan Colonial Pipeline untuk membantunya pulih dari serangan ransomware, yang memaksa operator pipa bahan bakar terbesar AS untuk menutup jaringan yang memasok negara bagian timur yang padat penduduk. 

Jaringan Colonial adalah sumber hampir setengah dari pasokan bahan bakar Pantai Timur AS yang mengangkut 2,5 juta barel bensin dan bahan bakar lainnya per hari, dan perusahaan harus menutup semua jaringan pipa setelah serangan dunia maya pada hari Jumat, yang melibatkan ransomware.

Tidak jelas siapa yang melakukan serangan itu, tetapi sumber mengatakan kepada Reuters bahwa para peretas kemungkinan besar adalah kelompok penjahat dunia maya profesional.

Colonial mengatakan pada hari Minggu jalur bahan bakar utamanya tetap offline tetapi beberapa jalur kecil antara terminal dan titik pengiriman sekarang beroperasi. Tidak disebutkan kapan jaringan akan kembali ke kapasitas operasional penuh.

"Kesimpulan utamanya adalah orang-orang jahat sangat mahir menemukan cara baru untuk menembus infrastruktur," kata Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates kepada Reuters.

"Infrastruktur belum mengembangkan pertahanan yang dapat mengimbangi semua cara berbeda yang dapat dilakukan malware untuk menginfeksi sistem seseorang." Penghentian saluran yang berkepanjangan, yang digambarkan sebagai "pusat infrastruktur" di Amerika Serikat oleh seorang analis, akan menyebabkan harga pompa bensin melonjak menjelang puncak musim mengemudi musim panas.

Departemen Energi mengatakan sedang memantau dampak potensial terhadap pasokan energi negara, sementara Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS dan Administrasi Keamanan Transportasi mengatakan kepada Reuters bahwa mereka sedang menangani situasi tersebut. 

Adanya kejadian tersebut membuat pelaku pasar khawatir bahwa distribusi akan terganggu dalam waktu yang lama yang membuat harga melonjak jelang periode musim mengemudi musim panas. 

Bagaimanapun juga harga minyak masih tergolong tinggi jika melihat kasus infeksi Covid-19 di India masih belum bisa dijinakkan. Di sisi lain impor China juga mulai melandai di bulan April di bawah 10 juta barel per hari (bph).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Minyak Dunia Anjlok Hampir 1%, Harga BBM Gak Ikutan?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular