
Duh! Jelang Lebaran Tahun Ini, Transaksi Saham Sepi & Drop

Jakarta, CNBC Indonesia - Jelang libur Hari Raya Idul Fitri 2021, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil sumringah di level 5.975,78 atau kenaikan sebesar 0,80% pada perdagangan Senin (10/5/21) walaupun pada pekan ini bursa saham hanya akan dibuka selama 2 hari.
Meskipun demikian transaksi di bursa masih tergolong sepi dimana tercatat nilai transaksi di pasar modal lokal hanya berada di kisaran Rp 9,2 triliun pada perdagangan hari ini.
Sepinya transaksi saham di tahun ini menjadi anomali di pasar modal sebab biasanya hari-hari jelang lebaran yang biasanya akan diisi dengan libur panjang dimanfaatkan oleh para investor untuk bertransaksi di pasar modal.
Hal ini bisa dilihat dari berberapa tahun terakhir dimana jelang libur lebaran, transaksi di pasar modal cenderung meningkat bahkan di atas rata-rata transaksi tahunan.
Catat saja pada perdagangan 4 Juni 2018 hingga 6 Juni 2018 tepat sebelum Hari Raya Idul Fitri 2018, bursa efek lokal mencatatkan transaksi sebesar Rp 10,5 triliun per hari, angka ini tentunya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata transaksi sepanjang 2018 yang berada di kisaran Rp 8,5 triliun.
Hal yang serupa terjadi di tahun 2019 dimana pada perdagangan sebelum libur lebaran yakni pada tanggal 27 Mei 2019 hingga 31 Mei 2019 transaksi di pasar modal melonjak ke angka Rp 11,5 triliun lagi-lagi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata transaksi sepanjang 2019 yakni sebesar Rp 9,1 triliun.
Bahkan melonjaknya transaksi jelang lebaran pada tahun 2020 jauh lebih fantastis dibandingkan dengan tahun 2018 dan 2019. Catat saja pada perdagangan 18 Mei 2020 hingga 20 Mei 2020 yang hanya berlangsung selama 3 hari, transaksi di pasar modal lokal menggila di angka Rp 55,5 triliun atau Rp 18,5 triliun per hari. Angka ini tentunya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata transaksi tahun lalu yang hanya berada di kisaran Rp 9,2 triliun per hari.
Meskipun demikian ternyata ada faktor yang menyebabkan kenaikan nilai transaksi signifikan jelang lebaran 2020. Adalah PT Bank Permata Tbk (BNLI) yang pada tanggal 20 Mei 2020 resmi berpindah tangan dari Grup Astra dan Standard Chartered ke genggaman Bangkok Bank.
Transaksi sebesar Rp 33,4 triliun yang terjadi di pasar negosiasi tersebut tentu saja menyebabkan nilai transaksi di bursa menggelembung dimana di hari tersebut pasar modal lokal mencatatkan nilai transaksi mencapai Rp 40 triliun hanya dalam sehari.
Apabila tidak memperhitungkan transaksi pindah tangan tersebut maka transaksi jelang lebaran di tahun 2020 tergolong sepi yakni hanya berada di kisaran Rp 7,3 triliun berada di rata-rata tahunan.
Hal ini menunjukkan bahwa di tahun 2020 dan 2021 ini investor memang masih ogah untuk menaruh dananya di pasar modal jelang libur panjang mengingat di tahun pandemi ini tentu saja ketidakpastian pasar sangatlah tinggi sehingga menaruh dana jelang libur panjang bukanlah hal yang bijak.
Bak Idul Fitri di Indonesia yang 2 tahun terakhir kurang semarak akibat pelarangan mudik serta larangan-larangan lain, ternyata di pasar modal juga terjadi hal yang sama.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?