
Jangan Ketinggalan! Mau Lebaran Saham Nikel Bergerak Liar

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas saham emiten tambang nikel kompak menguat pada awal perdagangan hari ini, Senin (10/5/2021). Penguatan ini terjadi setelah pada pekan lalu saham nikel cenderung ditutup melemah.
Berikut gerak saham nikel pagi ini, pukul 09.54 WIB.
Pelat Timah Nusantara (NIKL), saham +2,75%, ke Rp 1.120, transaksi Rp 491 juta
Vale Indonesia (INCO), +2,45%, ke Rp 5.225, transaksi Rp 60,07 M
Harum Energy (HRUM), +1,94%, ke Rp 5.250, transaksi Rp 4 M
Aneka Tambang (ANTM), +0,76%, ke Rp 2.640, transaksi Rp 81 M
Central Omega Resources (DKFT), +0,60%, ke Rp 169, transaksi Rp 891 juta
Trinitan Metals and Minerals (PURE), 0,00%, ke Rp 117, transaksi Rp 53 juta
Timah (TINS), -0,55%, ke Rp 1.795, transaksi Rp 43 M
Menilik data di atas, dari 7 saham nikel yang diamati, 5 di antaranya berhasil melesat di di zona hijau, sementa 1 saham masih stagnan dan 1 sisanya melorot di zona pelemahan.
Adapun saham NIKL menjadi yang paling menguat, dengan naik 2,75% ke Rp 1.120/saham. Saham NIKL berhasil rebound dari pelemahan pada Jumat pekan lalu, ketika ambles 2,24% ke Rp 1.090/saham.
Di posisi kedua, ada saham INCO yang terangkat 2,45% ke Rp 5.225/saham. Nilai transaksi INCO sebesar Rp 60,07 miliar. Asing tercatat masuk dengan catatatan beli bersih sebesar Rp 11,79 miliar.
Kabar teranyar, Vale Indonesia membagikan dividen untuk tahun buku yang berakhir tahun 2020. Perseroan tercatat terakhir kali membagikan dividen pada 2014.
Pemegang saham Vale menyetujui pembagian dividen sebesar 40% dari perolehan laba bersih tahun 2020 sebesar US$ 82,82 juta.
"Terakhir, Vale membayar dividen tahun buku 2014. Rapat menyetujui pembagian 40% dari laba bersih tahun 2020 atau sebesar US$ 33 juta sebagai dividen," kata Chief Financial Officer Vale Indonesia, Berdardus Irmanto, dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (29/4/2021).
Di tempat ketiga, ada saham emiten besuran taipan Kiki Barki, HRUM, yang menguat 1,94% ke Rp 5.250/saham hari ini. Praktis, saham HRUM berhasil memutus tren koreksi selama 3 hari beruntun atau sejak Rabu pekan lalu.
Seiring dengan penguatan ini, investor asing tercatat ramai-ramai melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 1,25 miliar.
Tidak seperti yang lainnya, saham PURE belum bergerak dari posisi harga penutupan perdagangan sebelumnya, di RP 117/saham.
Sementara TINS melorot 0,55% ke RP 1.795/saham, melanjutkan pelemahan pada Jumat pekan lalu. Para investor tampaknya mulai melakukan profit taking setelah saham emiten pelat merah ini mencatatkan penguatan selama 3 hari beruntun.
Bahkan, pada Selasa (4/5/2021), saham TINS menjadi top gainers dengan kenaikan 6,98%.
Kinerja terbaru, TINS membukukan laba bersih di kuartal I-2021 sebesar Rp 10,34 miliar. Perseroan membukukan perbaikan kinerja setelah pada periode yang sama tahun lalu, mengalami kerugian Rp 412,85 miliar.
Perseroan berhasil menekan beban keuangan menjadi Rp 98,56 miliar rupiah dibandingkan Rp 214,36 miliar tahun lalu, walau penjualan menurun 44,77% menjadi hanya Rp 2,44 triliun rupiah saja dibandingkan Rp 4,43 triliun rupiah di kuartal pertama tahun lalu.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Nikel Rekor, Saham Produsennya to The Moon