Harga Nikel Cetak Sejarah, Saham Nikel Cetak Sejarah

Market - Aldo Fernando, CNBC Indonesia
20 January 2022 17:05
A worker poses with a handful of nickel ore at the nickel mining factory of PT Vale Tbk, near Sorowako, Indonesia's Sulawesi island, January 8, 2014. REUTERS/Yusuf Ahmad Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten nikel kompak ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (20/1/2022). Kenaikan ini terjadi di tengah kontrak berjangka nikel melonjak hingga level US$ 24.000/ton.

Berikut kinerja saham emiten nikel, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini.

  1. Aneka Tambang (ANTM), naik 12,17%, ke Rp 1.935/saham

  2. Pelat Timah Nusantara (NIKL), naik 7,34%, ke Rp 950/saham

  3. Central Omega Resources (DKFT), naik 7,14%, ke Rp 120/saham

  4. Timah (TINS), naik 6,27%, ke Rp 1.440/saham

  5. PAM Mineral (NICL), naik 4,62%, ke Rp 68/saham

  6. Harum Energy (HRUM), naik 2,30%, ke Rp 11.125/saham

  7. Vale Indonesia (INCO), naik 2,25%, ke Rp 5.000/saham

Menurut data di atas, saham emiten nikel BUMN ANTM memimpin kenaikan, yakni sebesar 12,17% ke Rp 1.935/saham. Ini menempatkan saham ANTM ke posisi 4 besar saham top gainers hari ini.

Dengan ini, saham ANTM berhasil memantul ke zona hijau dari koreksi yang cukup dalam selama 4 hari berturut-turut.

Seiring dengan kenaikan ini, investor asing mencatatkan beli bersih saham ANTM Rp 28,52 miliar di pasar reguler.

Setali tiga uang, saham NIKL juga mencuat 7,34% ke Rp 950/saham, rebound dari tren penurunan selama 7 hari beruntun.

Sementara, saham DKFT dan emiten pelat merah lainnya TINS masing-masing melesat 7,14% dan 6,27% hari ini.

Di tengah harga saham nikel yang melaju kencang, harga komoditas nikel menguat dan mengukir rekor harga harga sejak satu dekade silam.

Laju harga nikel cukup agresif di awal tahun ini. Hingga kemarin logam green energy tersebut sudah naik 16,3%.

Pada Kamis (20/1/2021) pukul 14.55 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 24.135,5/ton, naik 4,24% dibandingkan posisi hari sebelumnya.

Pencapaian harga nikel didorong oleh pasokan yang makin ketat. Sementara permintaan jelang imlek terus membludak. Hal ini menyebabkan persediaan di pasar menjadi langka sehingga harga nikel terus melambung.

Persediaan nikel terus turun sejak bulan April 2021. Terhitung sejak bulan itu, persediaan nikel di gudang bursa logam London telah anjlok 68,8% menjadi 94.830 ton.

Sementara itu, persediaan di gudang bursa berjangka Shanghai (ShFE) berada di di 4.711 ton, mendekati rekor terendah sejak Agustus 2021.

"Stok nikel di gudang LME sedang ditarik karena dapat digunakan untuk membuat nikel sulfat untuk baterai yang digunakan pada kendaraan listrik," kata analis ING Wenyu Yao.

Kabar positif bagi nikel lainnya datang dari upaya pelonggaran moneter untuk menopang ekonomi yang melambat. Pasar berharap pelonggaran ini akan meningkatkan likuiditas dan meningkatkan permintaan logam.

Wisdom Tree Nitesh Shah memprediksi harga nikel bisa mencapai US$ 25.000/ ton tahun ini.

Indonesia patut bersyukur karena dilimpahi sejumlah sumber daya energi dan tambang, termasuk nikel. Bahkan, 'harta karun' nikel Indonesia merupakan terbesar dibandingkan negara lainnya. Indonesia memiliki cadangan nikel sebesar 72 juta ton Ni (nikel).

Jumlah cadangan tersebut merupakan 52% dari total cadangan nikel dunia yang mencapai 139.419.000 ton Ni. Data tersebut berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2020 dalam booklet bertajuk "Peluang Investasi Nikel Indonesia" yang merupakan hasil olahan data dari USGS Januari 2020 dan Badan Geologi 2019.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Saham Produsen Nikel Sedang Diborong Nih, Ini Penyebabnya


(adf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading