Pipa Terbesar AS Diserang Hacker, Harga Minyak Cs Naik

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
10 May 2021 07:15
FILE PHOTO: Oil pours out of a spout from Edwin Drake's original 1859 well that launched the modern petroleum industry at the Drake Well Museum and Park in Titusville, Pennsylvania U.S., October 5, 2017. REUTERS/Brendan McDermid/File Photo
Foto: Ilustrasi: Minyak mengalir keluar dari semburan dari sumur 1859 asli Edwin Drake yang meluncurkan industri perminyakan modern di Museum dan Taman Drake Well di Titusville, Pennsylvania AS, 5 Oktober 2017. REUTERS / Brendan McDermid / File Foto

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan hacker ke jaringan pipa terbesar Amerika Serikat (AS) berdampak pada harga bahan bakar di kontrak berjangka. Harga melonjak dalam perdagangan pada Minggu malam (9/5/2021) waktu AS karena sejumlah jaringan Colonial Pipeline tetap ditutup setelah serangan siber.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, patokan minyak AS, naik 47 sen menjadi $ 65,37 per barel. Patokan internasional minyak mentah Brent diperdagangkan pada $ 68,76 per barel, dengan kenaikan 48 sen.

Gas alam future berada di $ 2,96 per juta British thermal unit. Sedangkan bensin berjangka melonjak 3% menjadi $ 2,193 per galon.

Otoritas yang bertanggung jawab pada Colonial Pipeline mengatakan beberapa bagian dari terminal dan titik pengiriman sudah online. Tetapi jalur utamanya masih ditutup.

"Kami sedang dalam proses memulihkan layanan ke lateral lain dan akan mengembalikan sistem secara lengkap, hanya jika kami yakin aman untuk melakukannya. Dan, sesuai sepenuhnya dengan persetujuan semua peraturan federal," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan dikutip CNBC International.

Seberapa cepat layanan pulih menjadi perhatian. Meskipun tangki-tangki memiliki persediaan bahan bakar yang tersimpan untuk beberapa hari, offline yang berkepanjangan dapat menyebabkan lonjakan harga bahan bakar.

Sebelumnya, Colonial Pipeline, yang mengoperasikan pipa terbesar yang membawa bahan bakar dari Gulf Coast ke Northeast, menghentikan semua operasi pipa pada Jumat malam. Ini sebagai tindakan proaktif menyusul serangan cyber ransomware.

Pipa tersebut adalah bagian penting dari infrastruktur perminyakan A.S, yang mengangkut sekitar 2,5 juta barel per hari bensin, bahan bakar diesel, minyak pemanas, dan bahan bakar jet.

Pipa tersebut menjangkau lebih dari 5.500 mil dan membawa hampir setengah dari pasokan bahan bakar Pantai Timur. Sistem ini juga menyediakan bahan bakar untuk bandara, termasuk di Atlanta dan Baltimore.

"Tanpa ini, tidak ada transportasi di wilayah ini, jadi sangat penting pipa kembali berfungsi secepat mungkin ... Dampaknya akan meningkat secara potensial setelah sekitar hari ke 5 atau lebih," kata Patrick De Haan, kepala analisis perminyakan di GasBuddy.

Presiden AS Joe Biden diberi pengarahan tentang penutupan pipa pada Sabtu pagi. Badan Keamanan Siber dan Keamanan Infrastruktur Departemen Keamanan Dalam Negeri berkoordinasi dengan saluran pipa ini.

"Kami bekerja sama dengan perusahaan, pejabat negara bagian dan lokal untuk memastikan bahwa mereka kembali beroperasi normal secepat mungkin dan tidak ada gangguan pada pasokan," kata Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo  CBS "Face the Nation".


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Strain Virus Corona Baru di Inggris, Harga Minyak Jatuh

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular