Gainers-Losers

Saham BRIS dan TINS Ambruk! Giliran BAJA-ICON Melesat

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
07 May 2021 16:45
Suasana pelayanan kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Senin (1/2). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI/BRIS) resmi beroperasi. Direktur Utama BRIS Hery Gunardi menjelaskan bahwa integrasi ketiga bank BRIsyariah, BNI Syariah dan BSM telah dilaksanakan sejak Maret 2020 atau memakan waktu selama 11 bulan.
Foto: Suasana pelayanan kantor cabang Bank Syariah Indonesia. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham bank syariah BUMN, PT Bank Syariah Indonesia (BRIS) masuk menjadi top losers hari ini, Jumat (7/5/2021), menghentikan reli kenaikan selama 3 hari beruntun.

Tidak berbeda, saham emiten tambang nikel-timah pelat merah PT Timah Tbk (TINS) juga tersungkur sebagai saham 'pecundang'. Para investor tampaknya mulai melakukan aksi profit taking (ambil untung), setelah saham TINS menguat selama 3 hari beruntun.

Setelah sempat menguat tadi pagi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali loyo hari ini. IHSG ambles 0,70% ke posisi 5.928,31 pada penutupan sesi II perdagangan, Jumat (7/5).

Menurut data BEI, ada 164 saham naik, 308 saham merosot dan 161 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,70 triliun dan volume perdagangan mencapai 14,42 miliar saham.

Investor asing pasar saham masuk ke bursa domestik dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 75,12 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 71,50 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (7/5).

Top Gainers

  1. Saranacentral Bajatama (BAJA), saham +24,49%, ke Rp 366, transaksi Rp 57,1 M

  2. Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF), +22,70%, ke Rp 865, transaksi Rp 38,0 M

  3. Gunawan Dianjaya Steel (GDST), +20,37%, ke Rp 130, transaksi Rp 38,3 M

  4. Agro Yasa Lestari (AYLS), +12,05%, ke Rp 93, transaksi Rp 7,6 M

  5. Island Concepts Indonesia (ICON), +8,11%, ke Rp 120, transaksi Rp 9,8 M

Top Losers

  1. DMS Propertindo (KOTA), saham -6,83%, ke Rp 300, transaksi Rp 92,1 M

  2. Darmi Bersaudara (KAYU), -5,81%, ke Rp 81, transaksi Rp 7,6 M

  3. Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP), -4,69%, ke Rp 244, transaksi Rp 47,0 M

  4. Bank Syariah Indonesia (BRIS), -4,55%, ke Rp 2.310, transaksi Rp 84,8 M

  5. Timah (TINS), -4,24%, ke Rp 1.805, transaksi Rp 262,0 M

Mengacu pada data di atas, saham emiten produsen baja, BAJA, menjadi pemenang alias top gainers hari ini, dengan naik 24,49% ke Rp 366/saham. Nilai transaksi BAJA sebesar Rp 57,1 miliar.

Saham BAJA melanjutkan penguatan sejak kemarin, ketika ditutup melesat 17,60% ke Rp 294/saham.

Praktis, dalam sepekan saham ini sudah terdongkrak 56,41%, sementara dalam sebulan melesat 98,91%.

Berbeda, saham bank syariah pelat merah, BRIS, harus rela menempati posisi top losers, setelah anjlok 4,55% ke Rp 2.310/saham. Dengan ini reli penguatan BRIS selama 3 hari berturut-turut harus terhenti.

Selama sepekan saham BRIS menguat tipis 1,32%, sementara dalam sebulan turun 2,94%.

Kamis (6/5) kemarin BRIS berhasil melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Dalam paparan kinerja usai RUPST, manajemen BRIS bilang, perusahaan akan melakukan ekspansi bisnis perusahaan secara anorganik.

BRIS bererencana melakukan pengembangan perusahaan mulai tahun ini di samping juga memperkuat penetrasi perusahaan di industri keuangan nasional.

Direktur Finance and Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho mengatakan pengembangan perusahaan ini tak hanya terbatas di bidang keuangan saja, namun juga pengembangan di bidang spiritual dan sosial. Pengembangan ini akan dilakukan dengan memperkuat sistem digital perusahaan, seperti mobile banking.

"Kita ada tiga arah pengembangan BSI yang utama. Satu akan menjadikan bank syariah ini bukan hanya operasional memberikan layanan finansial, tapi lebih luas dari itu kita akan mengembangkan layanan yang sifatnya sosial dan spiritual, baik melalui mobile banking maupun aktivitas sosial lainnya," kata Ade dalam paparan kinerja perusahaan kuartal I-2021, Kamis (7/5/2021).

Untuk diketahui, sepanjang kuartal I-2021 perusahaan mencatatkan laba bersih senilai Rp 742 miliar. Nilai ini naik 12,85% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan dengan akhir kuartal I-2020 lalu yang sebesar Rp 657 miliar.

Bersamaan dengan BRIS, saham emiten tambang pelat merah, TINS, juga ambles 4,24% ke Rp 1.805/saham hari ini.

Anjloknya TINS terjadi karena investor mulai melakukan aksi profit taking, lantaran sahamTINS sudah menguat selama 3 hari beruntun.

Dalam sepekan, saham ini naik 4,34%, sementara dalam sebulan melesat 14,60%.

TIM RISET CNBC INDONESIA

 


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular