Erick Blak-blakan Rencana BUMN Beli Peternakan Sapi di Belgia

Monica Wareza, CNBC Indonesia
04 May 2021 17:32
Menteri BUMN Erick Thohir dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2021 (Tangkapan Layar Youtube Bappenas RI)
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir (Tangkapan Layar Youtube Bappenas RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meluruskan rencana Kementerian BUMN membeli peternakan sapi di Belgia. Rencana itu sempat menuai kritik sejumlah kalangan lantaran dinilai sebagai pemborosan.

Saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (4/5/2021), Erick meminta rencana itu harus dilihat konteksnya secara utuh alias jangan diputar balik. Apalagi, menurut dia, selama ini Indonesia hanya menjadi market impor daging.

"Tentu, dari pada strateginya gitu, jadi mending strategi jangka pendek kalau memang pengimpor daging dan BUMN ditugaskan gitu, ya sudah kita manfaatkan keuangan yang ada. Jadi ada nilai tambah. Ya sudah kita beli aja peternakannya aja. Kalau kita ada peternakan sapi yang tadinya harus impor. Kita ada ternak sapinya," kata Erick.

Lalu, bagaimana dengan pengembangan peternakan sapi di Indonesia? Erick bilang kalau konteksnya berbeda. Kementerian BUMN, lanjut dia, sudah bekerja sama dengan kementerian lain untuk memastikan peternakan yang sehat. Indonesia memiliki masalah dari sisi populasi sapi betani yang kurang.

"Kalau punya ternak di luar kan kita bisa memberdayakan fasilitasnya. Kita punya untuk membantu peternak Indonesia dari pengadaan sapi betina. Belum lagi teknologi kalau tadi bisa disilangkan. Jadi ketika saya bicara Belgia. Itu kan forum diskusi mahasiswa," ujar Erick.



Seperti diketahui, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI sedang mempersiapkan diri untuk pembelian peternakan sapi di Belgia yang diminta langsung oleh Erick. Hal-hal yang akan dikoordinasikan seperti negara yang berpotensi dibidik, pasarnya, serta kajian model bisnis yang akan dijalankan.

Direktur Utama RNI Arief Prasetyo mengatakan, sebagai calon induk Holding BUMN Pangan, pihaknya tengah melakukan rencana transformasi pangan dari beberapa komoditas, salah satunya daging untuk peningkatan ketahanan pangan serta inklusifitas nilai tukar peternak.

"Menteri BUMN [Erick Thohir] telah berbicara kepada RNI terkait rencana pembelian peternakan sapi Belgia ini dan meminta agar dapat segera dikoordinasikan dari mulai negara yang berpotensi, market, serta kajian model bisnis yang akan dijalankan," kata Arief dalam siaran persnya, dikutip Kamis (29/4/2021).

Upaya ini dilakukan untuk mendorong transformasi BUMN pangan serta menekan impor yang di tengah keterbatasan produksi daging sapi dalam negeri.

Untuk itu RNI telah melakukan survey ke lokasi kandang sapi standard impor milik RNI yang berlokasi di Majalengka, Jawa Barat. Kandang Sapi tersebut dipersiapkan untuk penggemukan sapi guna mendukung peningkatan pasokan daging nasional.

Upaya transformasi pangan daging ini juga mempertimbangkan kajian mengenai kualitas dan nilai keekonomian produk. Sebab, kata dia, dari negara mana pun asal sapinya, baik itu dari Belgia, Australia, Brazil atau negara lainnya yang paling penting adalah kualitas sapinya sehat, halal, bebas penyakit kuku dan mulut serta harga bagus.

"Kami persiapkan lahan dan fasilitas kandang untuk penggemukan sapi yang akan dijalankan melalui sinergi dengan BUMN Peternakan PT Berdikari (Persero), di mana produk hilirnya berupa daging sapi akan didistribusikan oleh PT PPI [PT Perusahaan Perdagangan Indonesia] dan BGR Logistic [PT Bhanda Ghara Reksa] ke pasar-pasar tradisional," jelasnya.

Dia mengatakan upaya transformasi pangan ini melalui pendekatan industri, kebijakan usaha dari pemerintah atau political will sangat penting dan tujuannya semua sama yaitu untuk terobosan baru industri peternakan sapi di Indonesia.

Sementara itu, Direktur Utama PT Berdikari (Persero) Harry Warganegara menambahkan, untuk menjajaki kemungkinan pengembangan kerja sama dengan Belgia, perusahaan telah merangkul para peneliti, stakeholders agar nantinya dapat transfer of knowledge dari negara terkait dan nantinya Indonesia semakin cepat dalam memiliki manajemen dan teknologi peternakan yang maju.

Penjajakan ini merupakan komitmen Berdikari sebagai BUMN pangan dalam kontribusinya sebagai buffer stock pangan khususnya daging bagi masyarakat.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siapkan The Next Leader, BUMN Muda Gelar Program Mentorship

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular