BSI Catat Penyaluran KPR Syariah Kuartal I Capai Rp 2,1 T

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
04 May 2021 11:15
Foto udara pembangunan perumahan di kasawan bojong sari, Depok, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Foto udara pembangunan perumahan di kasawan bojong sari, Depok, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Syariah Indonesia (BSI) mencatat hingga kuartal pertama 2021 penyaluran pembiayaan baru perumahan KPR Syariah mencapai Rp 2,1 triliun ke lebih dari 3.800 nasabah.

"Ini sudah tumbuh 14% atau Rp 38 triliun," kata SE VP Consumer BSI, Wawan Setiawan kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Selasa (4/5/2021).

Menurutnya, tahun ini BSI menargetkan akan menyalurkan pembiayaan KPR Syariah mencapai Rp 8 triliun atau secara outstanding totalnya diperkirakan mencapai Rp 40 triliun. Dari data tersebut, lanjutnya, pembiayaan perumahan masih bergairah.

"Bukti perbankan sangat berminat untuk menyalurkan pembiayaan KPR syariah," tegasnya.

Selanjutnya, dia menjelaskan antara KPR konvensional dan KPR Syariah. KPR Syariah menurutnya menggunakan akad murabahah. Yang dimaksud Akda Murabahah adalah bank syariah membeli rumah dan menjual kepada nasabah sebesar harga beli ditambah margin.

"Misalnya, harga rumah Rp 500 juta, margin Rp 100 juta. Dengan jangka waktu 5 tahun. Jumlah tersebut dibagi 5 tahun sehingga per tahun Rp 120 juta atau Rp 10 juta per bulan," ujarnya.

Berbeda dengan bank konvensional, lanjutnya, terdapat istilah bunga. Besaran bunga ini akan berbeda setiap bulannya. Apabila bunga naik, angsuran nasabah naik.

"KPR Syariah tetap per bulan. Ini berguna untuk nasabah yang perlu kepastian karena perlu mengatur cash flow. Melalui perbankan syariah, ini jadi solusi keuangan," pungkasnya.


(yun/yun)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tahun Depan, BSI Ingin Lampaui Kesuksesan 2021

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular