Duh! Tsunami Covid-19 India Bikin Harga CPO 'Loyo'

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
02 May 2021 13:15
Bongkar Muat Minyak Crude Palm Oil (CPO) (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi CPO (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) melemah di pekan ini, akibat meledaknya kasus penyakit Covid-19 di India. India merupakan salah satu negara konsumen CPO terbesar di dunia. Ledakan kasus Covid-19 berisiko memicu lockdown, yang membuat roda perekonomian melambat, dan permintaan minyak nabati akan menurun.

Melansir data dari Refinitiv, harga CPO untuk kontrak Juli turun 1,5% sepanjang pekan ini ke 3.868 ringgit/ton, setelah melesat 5,7% pada pekan lalu.

India banyak mengimpor minyak sawit yang digunakan sebagai minyak goreng. Hanya saja minyak sawit cenderung lebih banyak digunakan di sektor perhotelan dan bukan rumah tangga. Di saat lockdown, hotel dan restoran banyak yang tutup sehingga menjadi ancaman tersendiri bagi impor minyak sawit.

Pada Jumat (30/4/2021) negara itu mengumumkan ada 386.452 ribu kasus harian baru dengan 3.498 kematian.

Angka itu merupakan rekor terbanyak dalam sejarah. Selama sepekan berturut-turut angka kasus baru India per hari, selalu bertambah di angka 300 ribu hingga 350 ribu lebih. Rekor kembali tercipta kemarin usai kasus harian menembus 400.000.

Hanya dalam satu bulan rata-rata kasus harian infeksi Covid-19 di India melonjak sampai 7 kali lipat. Sebulan lalu, rata-rata kasus infeksi harian Covid-19 di India tercatat mencapai 44 ribu kasus. Namun sekarang angkanya sudah mendekati 300 ribu kasus per hari.

India kini menjadi hotspot baru penyebaran Covid-19, dan menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak kedua di dunia. Melansir data Worldometer, total kasus Covid-19 di India mencapai 19,55 juta orang, dengan kasus aktif sebanyak 3,35 juta orang.

Meski demikian, harga minyak sawit diprediksi tetap kuat hingga paruh pertama tahun ini akibat ketatnya suplai. Kenaikan harga minyak sawit global membuat harga CPO patokan dalam negeri ikut meningkat.

Sementara itu harga CPO acuan RI bulan Mei 2021 dipatok di US$ 1.110 per ton. Harga acuannya naik ketimbang bulan lalu yang hanya dibanderol US$ 1.093,83 per ton. Artinya pajak ekspor untuk minyak sawit mentah di bulan Mei akan lebih tinggi menjadi US$ 144 per ton.

Sementara pungutan ekspor untuk minyak nabati tidak akan berubah pada US$ 255 per ton. Pajak ekspor pada bulan April untuk minyak sawit mentah berada pada US$ 116 per ton.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga CPO Terpelanting Menyusul Kabar Buruk dari Bollywood

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular