Perang Makin Panas, Tapi Harga CPO Cuma Naik Tipis

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
14 April 2022 11:05
Ilustrasi kelapa sawit. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi kelapa sawit. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) kembali naik tipis di sesi pembukaan perdagangan pada hari ini, Kamis (14/4/2022). Kemarin, harga CPO berakhir lebih rendah, lalu bagaimana proyeksi pergerakan harga CPO hari ini?

Mengacu pada data kepada Refinitiv, pukul 08:30 WIB harga CPO di banderol di level MYR 6.183/ton atau naik 0,78%.

Dengan begitu, harga CPO berhasil naik 6,11% secara mingguan dan menguat tipis 0,83% secara bulanan. Jika di bandingnya dengan tahun lalu, harga CPO telah menguat sebanyak 62,41%.

Menurut Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, harga CPO hari ini akan menguji titik resistance di MYR 6.326/ton, jika menembus di atas titik resistance maka akan menunjukkan tren naik ke kisaran MYR 6.454-6.548/ton.

Titik support berada di MYR 6.104/ton, penembusan di bawahnya mungkin akan diikuti oleh penurunan ke MYR 5.966/ton.

cpo 14Sumber: Refinitiv

Kemarin, harga CPO ditutup lebih rendah setelah naik selama empat hari beruntun. Kepala Penelitian Sunvin Group di Mumbai Anilkumar Bagani memprediksikan bahwa pergerakan tersebut dikarenakan investor cemas terhadap ekspor CPO Malaysia di April yang menurun.

Kontrak CPO pengiriman Juni di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun MYR 42 atau 0,79% menjadi MYR 6.135/ton (US$1.449,04/ton).

Melansir Reuters, impor minyak sawit India melonjak 18,7% pada Maret jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, karena para pembeli mengamankan minyak CPO sebagai alternatif minyak biji bunga matahari yang tidak lagi dapat dibeli dari Ukraina.

Pada Maret, sebanyak 539.793 ton CPO mendarat di India yang naik dari 454.794 ton di Februari, jika mengacu pada data Solvent Extractors Association of India (SEA).

Namun pada bulan April, karena tidak ada pengiriman dari Ukraina yang datang, impor minyak bunga matahari berpotensi turun menjadi hampir 80.000 ton, yang hanya datang dari Rusia dan Argentina.

Sementara itu, impor kedelai ke India pada Maret turun menjadi 299.421 ton dari 376.594 ton di Februari.

Brasil dan Argentina memiliki surplus kedelai yang terbatas. Dalam beberapa bulan terakhir, India mencoba membeli kedelai dari negara lain termasuk Amerika Serikat dan Jerman. Tetapi negara-negara ini tidak dapat mengirimkan volume besar.

Mereka juga memprediksikan bahwa pasokan minyak biji bunga matahari dan kedelai terbatas, India tidak punya pilihan selain mengimpor lebih dari 600.000 ton minyak sawit pada bulan April.

Minyak sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lainnya karena mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.

Harga minyak mentah dunia naik tipis setelah Moskow mengatakan bahwa pembicaraan damai dengan Ukraina menemui jalan buntu, memicu kekhawatiran pasokan. Sehingga, banyak pembeli beralih ke CPO sebagai alternatif bahan baku biodiesel.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Malaysia Diterpa Krisis, Harga CPO Terkoreksi Tipis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular