Ini Jurus Bos Baru PTBA Hadapi Tekanan Dunia ke Batu Bara

Market - Anisatul Umah, CNBC Indonesia
30 April 2021 17:50
Suryo Eko Hadianto (Dok. MIND.ID) Foto: Suryo Eko Hadianto (Dok. MIND.ID)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia mulai beralih dari penggunaan energi fosil ke Energi Baru Terbarukan (EBT). Salah satu energi fosil yang akan segera ditinggalkan adalah batu bara.

Tren global semacam ini menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan batu bara, termasuk PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Lalu, apa strategi yang bakal digunakan PTBA agar bisnisnya tidak tenggelam?

Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Suryo Eko Hadianto membenarkan jika dunia semakin peduli pada isu lingkungan. Oleh karena itu, PTBA akan masuk juga ke dalam sektor EBT untuk mewujudkan salah satu visinya.

"Kami berharap ke depan batu bara Bukit Asam akan ter-branded bukan hanya sebagai perusahaan batu bara, tetapi merupakan perusahaan energi yang green, ada tanggung jawab penuh dedikasi terhadap pengembangan EBT," ungkap Suryo yang baru diangkat sebagai Direktur Utama PTBA pada 5 April 2021.

Menurutnya, suka tidak suka ke depan bisnis EBT akan menjadi peluang bisnis yang besar. Hal ini juga menjadi landasan PTBA untuk masuk ke bisnis EBT.

Untuk menghadapi sejumlah tantangan terutama kampanye anti batu bara, menurutnya PTBA akan melakukan sejumlah hal. Pertama adalah optimalisasi secara fundamental di biaya produksi. Karena menurutnya jika PTBA bisa menekan biaya, maka dampak dari penurunan harga dan bisnis batu bara akan terasa paling akhir.

"Saya katakan ini fundamental pertama dalam menghadapi tekanan bisnis batu bara," tuturnya dalam konferensi pers secara daring, Jumat (30/04/2021).

Strategi kedua yaitu PTBA masuk ke dalam bisnis yang diinginkan oleh dunia yakni bisnis EBT. Perseroan pun kini mulai menggarap Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

"Kita masuk juga ke biofuel dan kami punya lahan luas perkebunan sawit yang bisa dipakai biofuel, ini EBT," tuturnya.

Selain itu, PTBA juga akan memilih tanaman reboisasi yang menghasilkan serapan pada karbon yang bagus, sehingga pihaknya juga akan masuk ke dalam bisnis manajemen karbon.

"Batu bara PTBA nggak dijual sebagai batu bara saja, tapi ada value pada lingkungan hidup. Ini strategi kami hadapi pasar yang mulai tertekan isu lingkungan yang kaitannya dengan kegiatan penambangan," tuturnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Bos PTBA: Potensi Produksi Batu Bara Sampai 36 Juta Ton


(wia)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading