Kejar Digitalisasi BUMN, MDI Ventures Fokus Pada 4 Sektor

Market - Rahajeng KH, CNBC Indonesia
29 April 2021 16:59
MDI VEntrues: Pemerataan Digitalisasi Percepat Efisiensi BUMN(CNBC Indonesia TV) Foto: MDI VEntrues: Pemerataan Digitalisasi Percepat Efisiensi BUMN(CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - MDI Ventures fokus menggali sinergi startup di empat sektor untuk mempercepat transformasi digital bagi BUMN dan anak usaha Telkom Group. Dengan begitu, BUMN ataupun anak usaha Telkom Group bisa melakukan percepatan digitalisasi dan memberikan nilai tambah bagi bisnis. Keempat sektor tersebut adalah kesehatan, financial technologi (fintech), agrikultur, dan logistik.

Pasalnya, transformasi digital menjadi sebuah keharusan bagi dunia usaha dewasa ini, terutama untuk meningkatkan efisiensi dan menciptakan nilai tambah. Hal ini pun berlaku bagi BUMN agar tetap bisa bersaing dan mengikuti perkembangan jalan

"Dengan program Next Billion Ecosystem (Next-BE), kami menggali potensi sinergi startup untuk mendukung digitalisasi BUMN utamanya di sektor Health care, fintech, agrikultur dan logistik. Lewat program ini MDI menjodohkan startup dengan BUMN terkait," kata COO & Portofolio Director MDI Ventures, Sandhy Widyasthana kepada CNBC Indonesia, Rabu (28/04/2021).

Dia menambahkan MDI telah melakukan penjodohan di bidang agrukultur, antara 12 BUMN dan 9 startup untuk melihat potensi sinergi. Dari pertemuan tersebut dihasilkan ada 21 potensi sinergi startup dan BUMN di bidang agrikultur.

Dari potensi investasi US$ 500 juta yang dimiliki MDI, menurut Shandy akan difokuskan pada empat sektor tersebut. Dia mencontohkan untuk sektor kesehatan, investasi difokuskan untuk startup yang terkait hospital management system atau telemedicine yang berbasis Artificial Intelligent (AI).

Kemudian di bidang pertanian, banyak transformasi digital yang bisa dilakukan. Shandy mencontohkan terkait pendanaan petani dan nelayan, serta yang bisa mengumpulkan hasil panen hingga biotech.

"Startup yang kami pilih harus bisa mengubah, bagaimana mendisrupsi bisnis di sektor kesehatan. Karena dalam proses sinergi harus mendefinisikan kebutuhan BUMN terkait dan teknologi yang bisa disiapkan oleh startup, ini sangat fleksibel tergantung kebutuhan BUMN" katanya.

Dia menambahkan sebagai corporate venture capital ada tugas tersendiri yang diemban, yakni mencari sinergi value yang bisa membawa nilai yang baik bagi perusahaan seperti efisiensi dan pendapatan. Untuk itu biasanya MDI Ventures akan memilih startup yang pertumbuhan yang histori pertumbuhannya baik, dan valuasi yang tinggi.

"Artinya investasi yang lakukan bisa memberikan gain yang menarik, karena yang investasi kan mau untung. Sekarang banyak start up di Indonesia yang bisa memberikan hal tersebut, maka saat ini kami punya pilihan investasi yang beragam. Berbeda dengan 5 tahun lalu ketika MDI pertama kali berdiri," ujar Shandy.

Selain itu, kolaborasi dengan startup juga bisa mempercepat digitalisasi dengan skala yang lebih masif, efisien, dengan biaya yang lebih rendah. Berbeda jika setiap BUMN melakukan transformasi digital sendiri karena biasanya membutuhkan waktu lebih lama, padahal proses ini menurutnya harus dilakukan secara cepat.

"Digitalisasi akan membantu BUMN lebih cost efisien tetapi ada perbedaan jika kita digitalisasi dengan bantuan startup, selain efisiensi biaya juga efisien dari SDM. Artinya BUMN terkait menyediakan SDM untuk digitalisasi, dan kita bisa memitigasi risiko yang perlu dikeluarkan. Invetasi awal pun tidak perlu terlalu besar, sehingga kalau ada masalah kita bisa switch ke startup lain," ujarnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Nium Jadi Unicorn-Global B2B Payments Pertama Asia Tenggara


(rah/rah)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading