Tsunami Corona India Bikin Rupee dan Bursa Saham Sengsara!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
29 April 2021 11:20
Mata uang Rupee India.
Ilustrasi Rupee India (REUTERS/Thomas White)

'Kegilaan' virus corona di India adalah sebuah tragedi kesehatan dan kemanusiaan. Namun kemudian menjalar ke aspek ekonomi.

"Kasus harian Covid-19 di India naik 11 kali lipat dalam tujuh pekan terakhir, membuat apa yang terjadi Brasil dan Amerika Serikat (AS) tidak ada apa-apanya. Ini menjadi tantangan bagi mata uang rupee," tulis Radhika Rao, Ekonom DBS, dalam risetnya.

Sejak awal bulan ini, rupee melemah 1,85% di hadapan dolar AS. Dalam bulan terakhir, depresiasinya lebih dari 2%.

Tekanan juga terasa di bursa saham India. Dalam sebulan terakhir, indeks Sensex terkoreksi nyaris 1%.

Di sektor riil, perlambatan pun terasa. Aktivitas manufaktur yang dicerminkan oleh Purchasing Managers' Index (PMI) pada Maret 2021 berada di 55,4. Turun dari bulan sebelumnya yang sebesar 57,5.

"Setelah mengawali 2021 dengan kuat, sektor manufaktur kehilangan momentum pada Maret. Produksi, pemesanan baru, dan pembelian barang input memang masih meningkat, tetapi lajunya melambat.

"Survei menunjukkan bahwa dunia usaha menilai permintaan akan terbatas seiring peningkatan kasus Covid-19. Dengan kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat dan lockdown di sejumlah negara bagian, dunia usaha sepertinya akan menghadapi periode yang menantang pada April," sebut Pollyane De Lima, Economics Associates Director IHS Markit, seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Jika situasi tidak kunjung membaik, maka krisis kesehatan dan kemanusiaan akibat lonjakan kasus corona di India bisa menyebabkan krisis sosial-ekonomi. Saat ekonomi 'mati suri', maka lapangan kerja akan menyusut dan ini bisa menimbulkan dampak yang serius yaitu keresahan sosial (social unrest).

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular