
Curhatan Bos RS Siloam: Cash Flow Sempat Tersisa 21 Hari

Sebelum mencetak laba signifikan di 3 bulan tahun ini, jaringan rumah sakit Siloam sebetulnya sempat tertekan dengan adanya serangan pandemi virus Corona yang mulai muncul sejak awal tahun 2020 lalu. Hal itu diungkapkan oleh Caroline Riady, Wakil Presiden Direktur Siloam International Hospitals.
Dia menyatakan manajemen harus berjibaku menghadapi pandemi di masa awal kemunculan Maret 2020. BahkandDi suatu hari dia bercerita cash flow atau arus keuangan perusahaan hanya bersisa untuk 21 hari ke depan saja.
Dia mengatakan hal ini terjadi karena banyak pasien yang ketakutan untuk ke rumah sakit. Jumlah pasien rawat jalan maupun rawat inap mengalami penurunan signifikan, sehingga pemasukan ke Siloam berkurang.
"Pada suatu hari direktur keuangan saya sampaikan, 'bu kita cashflow udah tinggal 21 hari', dan pada saat itu pasiennya juga takut ke rumah sakit jadi nggak ada pasien berobat," ujar Caroline dalam program Ask d'Boss, dilansir Detikfinance.
Dengan kondisi arus kas bertahan 21 hari, dia mengaku jaringan rumah sakit yang dia kelola harus melakukan investasi yang besar untuk mempersiapkan diri menghadapi pandemi. Mulai dari membeli kelengkapan APD (alat pelindung diri) untuk para tenaga kesehatan, hingga mengeluarkan uang untuk membuat unit khusus Covid-19.
"Dengan kondisi demikian, 21 hari cash dan kita tetap harus lakukan investasi. Kita harus beli APD yang harganya sangat mahal sekali, kita harus pasang negative pressure di ruangan-ruangan kita, kita bangun gedung yang baru untuk Covid. Kita beli ventilator," katanya.
Meski begitu, dia mengaku tak menyesali keputusannya itu. Dia tetap mendukung secara all out pemerintah untuk menangani pandemi.
Pandemi berjalan berbagai hal pun terjadi, salah satunya adalah kebijakan pemerintah yang mau membayar biaya penanganan pasien Covid-19 ke rumah sakit. Hal itu dinilai sangat membantu.
"Sejak itu memang beberapa hal terjadi. Pertama pemerintah mengumumkan biaya pasien Covid di-cover, itu sangat membantu," ungkap Caroline.
"Dengan ada testing dan lain sebagainya, pasien pelan-pelan berangsur kembali. Sekarang apakah jumlah pasien sudah kembali? Saya katakan belum, memang sudah lebih baik, tapi saya bisa katakan belum," ujarnya.
Masalah keuangannya hingga kini dia mengklaim cash flow alias arus kas masih bisa dijaga meski makin tipis. Dia mengaku mendapatkan bantuan keuangan dari beberapa bank, namun tidak merinci apa jenis bantuannya.
"Kita masih bisa jaga cash flow, cuma makin lama memang makin tipis. Tapi kita bisa menjaga dan kami dapat bantuan dari beberapa bank yang sangat suportif dan saya terima kasih sekali," jelas Caroline.
[Gambas:Video CNBC]
