Bak Nyi Roro Kidul, Bos The Fed Tenangkan 'Ombak'

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
29 April 2021 09:20
Jerome Powell (REUTERS/Erin Scott)
Jerome Powell, Ketua Bank Sentral AS (REUTERS/Erin Scott)

Soal suku bunga acuan, seperti ekspektasi, tidak berubah di 0-0,25%. Namun bukan itu yang ditunggu pelaku pasar, melainkan petunjuk mengenai arah kebijakan moneter ke depan. Apakah masih akan tetap longgar atau maulai ada wacana pengetatan karena ekonomi Negeri Paman Sam yang semakin membaik?

"Sekarang belum saatnya untuk mendiskusikan soal perubahan kebijakan. Lapangan kerja masih 8,5 juta di bawah posisi Februari 2020. Kita masih jauh dari tujuan, perlu waktu," kata Powell dalam konferensi pers usai rapat, seperti dikutip dari Reuters.

Laju inflasi, lanjut Powell, memang terakselerasi. Itu wajar karena bagaimanapun situasi mulai membaik. Namun bukan berarti tekanan inflasi ini bersifat persisten sehingga membuat suku bunga acuan harus dinaikkan dalam waktu dekat.

"Dengan perkembangan vaksinasi anti-virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) dan berbagai kebijakan yang mendukung, berbagai indikator ekonomi dan ketenagakerjaan semakin kuat. Namun jalan menuju pemulihan ekonomi akan sangat tergantung dari perkembangan pandemi," tutur Powell.

Menurut Powell, masih ada kemungkinan virus corona kembali menggila di Negeri Paman Sam saat liburan musim panas. Demikian pula saat musim dingin nanti. Keduanya adalah momentum peningkatan interaksi antar-manusia yang bisa membuat virus menyebar lebih cepat dan luas.

"Ada kemungkinan kita akan mengalami lonjakan pada musim panas, dan kemungkinan juga pada musim dingin. Namun kami akan terus berjuang untuk mencapai target inflasi dan penciptaan lapangan kerja," sebut Powell.

Halaman Selanjutnya --> Suku Bunga Rendah, Dolar AS Menyerah

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular