KUARTAL I-2021

Laba Terbang, Tesla Ini Pabrik Mobil Apa Jualan Kripto Sih?

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
29 April 2021 06:12
Pabrik Tesla/Dok Laporan Keuangan Tesla Q1-2021
Foto: Pabrik Tesla/Dok Laporan Keuangan Tesla Q1-2021

Menariknya, di tengah penjualan mobil listrik ternyata Tesla yang baru masuk Indeks S&P 500 pada akhir tahun lalu itu untuk pertama kalinya mendapatkan pendapatan dari bisnis cryptocurrency alias mata uang digital kripto.

Sebelumnya pada 8 Februari lalu Tesla mengumumkan bahwa mereka akan menerima pembayaran pembelian mobil dalam Bitcoin dan sudah membeli Bitcoin sejumlah US$ 1,5 miliar atau setara Rp 22 triliun.

Pada laporan tersebut tercatat jumlah aset digital yang dimiliki Tesla berjumlah US$ 1,331 miliar dan pada periode yang sama mereka memperoleh hasil penjualan dari aset digital sebesar US$ 272 juta atau Rp 3,94 triliun.

Dengan kata lain Tesla memperoleh keuntungan yang cukup signifikan dari penjualan koin digital tersebut.

Dalam laporan yang sama juga disebutkan bahwa dampak positif terhadap profitabilitas Tesla salah satunya didongkrak oleh penjualan Bitcoin yang mencapai US$ 101 juta atau Rp 1,46 triliun. Hasil ini menunjukkan bahwa Tesla sangat cepat menjual aset digital mereka untuk memperoleh keuntungan.

Sejak Tesla mengumumkan pembelian Bitcoin, harga aset kripto ini terus mengalami peningkatan.

Meskipun level tertinggi bitcoin tercatat pada pertengahan April ini (US$ 63.503 atau setara Rp 921 juta/koin), yang mana di luar waktu penjualan Bitcoin milik Tesla yang dilakukan pada kuartal pertama 2021, akan tetapi pada bulan Maret harga Bitcoin sempat menembus US$ 61.243 pada 13 Maret lalu.

Pendapatan dari penjualan Bitcoin tentu menjadi salah satu perhatian utama.

Warganet langsung bereaksi baik pro maupun kontra setelah keluarnya laporan keuangan milik Tesla. Salah seorang pengguna Twitter menuding bahwa Musk membeli Bitcoin lalu memompa harga dan melepaskan aset tersebut untuk memperoleh keuntungan.

Musk merespons secara cepat dalam balasan cuitan, ia mengatakan bahwa dia tidak menjual bitcoin miliknya dan membela keputusan Tesla untuk menjual aset kripto mereka.

Musk mengatakan bahwa penjualan 10% koin digital yang dipegang Tesla adalah pembuktian likuiditas Bitcoin sebagai alternatif terhadap aset kas milik perusahaan.

Belum jelas bagaimana investasi Tesla pada aset kripto dapat berjalan beriringan dengan misi Musk dalam mengembangkan kendaraan listrik dan bisnis penyimpanan energi.

Tesla udah sejak lama mengatakan bahwa perusahaan mereka memiliki misi untuk mempercepat transisi dunia ke arah energi bersih dan berkelanjutan.

Perlu diketahui proses penambangan Bitcoin yang dilakukan secara digital membutuhkan perangkat komputer canggih dengan konsumsi daya besar sehingga menghasilkan jejak karbon yang cukup besar.

Studi yang dilakukan oleh profesor dari Cornell, Tsinghua dan beberapa kampus lain yang diterbitkan di jurnal Nature Communications mengemukakan bahwa jejak karbon yang dihasilkan dari penambangan Bitcoin setara dengan emisi yang dihasilkan oleh kota terbesar ke-10 di China.

Pada riset yang sama dikatakan bahwa China melakukan lebih dari 75% penambangan Bitcoin dunia, dengan dua pertiga energi China masih dihasilkan dari pembakaran batu bara.

(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular