Roundup

Cek 7 Kabar Emiten! Laba XL Jatuh, Laba INAF Cuma Rp 28 Juta

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
28 April 2021 08:50
Menteri BUMN Erick Thohir, 7 Januari 2021/Syahrizal Sidik

Jakarta, CNBC Indonesia - Selasa kemarin (27/4), laju bursa saham domestik masih betah di teritori negatif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,09% ke level 5.959,62 poin.

Data perdagangan menunjukkan, nilai transaksi harian kemarin mencapai Rp 9,75 triliun dengan frekuensi sebanyak 848 ribu kali. Sedangkan, pelaku pasar asing melakukan aksi jual bersih senilai Rp 38,98 miliar.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai perdagangan Rabu ini (28/4/2021):

1.Kredit Capai Rp 984,8 T, Laba Bank Mandiri Q1 Tembus Rp 5,9 T

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) secara konsolidasi berhasil membukukan laba sebelum provisi (PPOP) sebesar Rp 14,1 triliun di kuartal I-2021, tumbuh 1,7% dari periode yang sama tahun lalu, dengan realisasi laba bersih mencapai Rp 5,92 triliun.

Laba bersih tersebut terkoreksi 25,25% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 7,92 triliun.

Manajemen BMRI menyatakan konsistensi Bank Mandiri untuk menggarap segmen bisnis secara sustain dan prudent agar bisa terus berkontribusi kepada ekonomi nasional.

Pada akhir Maret 2021, Bank Mandiri mencatat pertumbuhan kredit konsolidasian yang solid di kisaran 9,1% secara yoy (year on year) menjadi Rp984,8 triliun.

2.Lahan Pabrik Bintuni Beres, PKT Baru Persiapkan IPO

PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), anak usaha Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pupuk Indonesia (Persero), membuka opsi untuk melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/ IPO) sebagai salah satu strategi perusahaan memperoleh pendanaan untuk pengembangan usaha.

Namun demikian, kepastian jadi atau tidaknya IPO ini tidak akan dilakukan di dalam waktu dekat.

Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi mengatakan, rencana opsi skema pendanaan, termasuk salah satunya IPO, terutama karena perusahaan akan membangun pabrik pupuk baru di Teluk Bintuni, Papua Barat.

3.Dicecar BEI soal Suntik Gojek, Manajemen Telkom Buka Suara

Manajemen PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menjawab pertanyaan Bursa Efek Indonesia (BEI) soal pemberitaan mengenai langkah anak usahanya yakni PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) yang masuk untuk menyuntikkan modal investasi ke PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek).

Andi Setiawan, VP Investor Relations Telkom, tidak membantah terkait dengan pemberitaan tersebut. Namun dirinya menegaskan bahwa BUMN telekomunikasi tersebut terbuka bersinergi dengan perusahaan-perusahaan lainnya.

"Terkait berita di media CNBC Indonesia, dapat kami sampaikan bahwa Telkom selalu terbuka untuk berkolaborasi dan bersinergi dengan perusahaan-perusahaan lainnya, khususnya dalam rangka mengakselerasi dan memperkuat kapabilitas digital baik melalui partnership maupun investasi," kata Andi, dalam suratnya kepada BEI, dikutip Selasa (27/4/2021).

NEXT: Cek kabar emiten lainnya

4.Laba XL Axiata Ambles 79% di Q1-2021

Perusahaan telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatatkan laba bersih pada 3 bulan pertama tahun ini (Q1) menjadi sebesar Rp 320,51 miliar, ambles 78,90% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,54 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, penurunan ini juga membawa nilai laba bersih per saham turun menjadi Rp 30 dari sebelumnya Rp 142/saham.

Dari segi pendapatan terjadi penurunan, meski tak separah turunnya laba bersih perusahaan yakni sebesar 3,84% YoY (year on year). Penurunan ini dari sebelumnya Rp 6,49 triliun di akhir Maret 2020 menjadi sebesar Rp 6,24 triliun di akhir Maret 2021.

5.Usai Hypermart, Grup Lippo Bakal Divestasi Saham MFMI

Grup Lippo, melalui PT Multipolar Tbk (MLPL) berencana melakukan divestasi saham PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk (MFMI).

Rencana divestasi ini disampaikan Corporate Secretary MLPL, Agus Arismunandar dalam pengumuman di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah perseroan juga melepas kepemilikan sahamnya di perusahaan pengelola ritel Hypermart, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA).

"Perseroan sedang dalam proses melakukan divestasi saham MFMI," kata Agus, dikutip Selasa (27/4/2021).

Saat ini, Multipolar tercatat menjadi perusahaan pengendali MFMI dengan kepemilikan saham 26,47% bersama PT Surya Cipta Investama dengan kepemilikan saham sebesar 65,99%. Sisanya, dimiliki saham publik 7,54%.

6.Tunda Rights Issue, Saham Menara Northstar Langsung Ambles

Emiten menara yang dikendalikan Grup Northstar, PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) memutuskan untuk menunda rencana penambahan moda dengan skeman hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Informasi penundaan rencana rights issue tersebut disampaikan Corporate Secretary CENT, Wiwik Septriandewi kepada Bursa Efek Indonesia, meski tidak menjelaskan secara rinci pertimbangan penundanaan tersebut.

"Penundaan Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Penawaran Umum Terbatas IV PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk," tulis Wiwik, dikutip Selasa (27/4/2021).

Sebelumnya, CENT berencana melakukan rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 12,73 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

7.Laba Indofarma Ambles Nyaris 100% di 2020

Emiten farmasi BUMN, PT Indofarma Tbk (INAF) berhasil mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk atau laba bersih senilai Rp 27,58 juta pada tahun 2020, atau ambles 99,65% atau nyaris 100% dari periode tahun 2019 sebesar Rp 7,96 miliar.

Meski demikian perseroan mencatatkan rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 3,63 miliar dari laba komprehensif Rp 8,29 triliun di tahun sebelumnya.

Anjloknya laba bersih ini terjadi kendati pendapatan INAF mencapai Rp 1,72 triliun naik 26,22% dari tahun sebelumnya Rp 1,36 triliun, sementara INAF mampu mencatat laba usaha Rp 58,17 miliar dari tahun sebelumnya Rp 50,06 miliar.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular