Sentimen Pasar Pekan Depan

Kawal Rapat The Fed sampai Rilis Data PDB, Bakal Hectic nih!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
25 April 2021 14:39
Financial Markets Wall Street
Ilustrasi Bursa Saham AS (AP/Courtney Crow)

Untuk pekan depan, investor patut memonitor perkembangan di Wall Street. Sebab, gerak bursa saham New York akan mempengaruhi dinamika di pasar keuangan dunia, termasuk Indonesia.

Pekan depan, sejumlah emiten kelas 'paus' di Wall Street bakal mengumumkan laporan keuangan periode kuartal I-2021. Beberapa di antaranya adalah emiten-emiten teknologi seperti Apple, Facebook, Microsoft, Alphabet (induk usaha Google), dan Amazon.

Apabila kinerja keuangan emiten-emiten itu bagus, maka investor akan memberikan apresiasi. Sahamnya akan diborong dan harganya naik. Kenaikan harga saham teknologi bisa memberi dorongan kepada Wall Street secara keseluruhan.

"Sekarang harga aset di pasar sudah mahal. Investor tentu akan mencari saham-saham yang masih punya potensi naik," kata Peter Tuz, Presiden Chase Investment Counsel yang berkedudukan di Virginia (AS), seperti dikutip dari Reuters.

Sentimen kedua, masih dari AS, Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) akan menggelar rapat bulanan yang keputusannya akan dibacakan pada Kamis dini hari waktu Indonesia.

Pelaku pasar memperkiraka Ketua Jerome 'Jay' Powell dan kolega akan mempertahankan suku bunga acuan di 0-0,25%. Mengutip CME FedWatch, peluangnya adalah 95,6%. Probabilitas kenaikan 25 bps ke 0,25-0,5% hanya 4,4%.

fedSumber: CME FedWatch

Investor patut mencermati bagaimana posisi The Fed terhadap laju inflasi di Negeri Paman Sam yang semakin cepat. Pada Maret 2021, inflasi AS tecatat 0,6% secara bulanan (month-on-month), tertinggi sejak 2012. Sementara inflasi tahunan (year-on-year) berasa di 2,6%.

Jika ada kalimat (baik tersirat maupun tersurat) bahwa The Fed mulai mewaspadai percepatan laju inflasi, maka ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan bakal semakin besar. Bukan tidak mungkin Federal Funds Rate bakal naik lebih cepat, tidak 2023 seperti perkiraan semula.

Apabila ini yang terjadi, maka bersiaplah menjadi saksi kebangkitan dolar AS. Kenaikan suku bunga acuan akan ikut mengerek imbalan investasi aset-aset berbasis dolar AS sehingga permintaan terhadap mata uang ini bakal naik sehingga nilai tukarnya menguat.

Halaman Selanjutnya --> Masih Resesi atau Sudah Lulus?

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular