
S&P Masih Saja Tetapkan Outlook RI Negatif, Kenapa?

Ke depan, pergerakan rupiah akan sangat ditentukan oleh dinamika imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS. Jika yield instrumen itu melesat lagi seperti beberapa waktu lalu, maka risiko pelemahan rupiah menjadi meningkat.
Pada akhir bulan lalu, yield surat utang pemerintahan Presiden Joseph 'Joe' Biden untuk tenor 10 tahun mencapai lebih dari 1,7%, tertinggi sejak Januari 2020. Namun selepas itu yield dalam tren turun dan saat ini berada di kisaran 1,5%.
Perkembangan yield akan ditentukan oleh ekspektasi inflasi. Jika tanda-tanda kebangkitan ekonomi Negeri Paman Sam semakin terang, maka ekspektasi inflasi bakal terdongkrak.
Sayangnya, sekarang kondisinya seperti itu. Berbagai data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa kebangkitan ekonomi AS bukan pepesan kosong.
Pada pekan yang berakhir 17 April 2021, klaim tunjangan pengangguran AS turun 39.000 dibandingkan minggu sebelumnya menjadi 547.000. Ini adalah yang terendah sejak Maret 2020. Meski jalan masih panjang, tetapi pasar tenaga kerja AS mantap menatap jalan pemulihan seperti masa sebelum pandemi.
Kemudian pada pekan yang berakhir 16 April 2021, pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Negeri Paman Sam naik 8,6% dibandingkan pekan sebelumnya. Ini adalah kenaikan pertama dalam tujuh pekan terakhir.
"Kami memperkirakan permintaan akan tetap kuat. Lapangan kerja yang membaik mendorong peningkatan permintaan perumahan," kata Joel Kan, Associate Vice President di Mortgage Bankers Association of America, seperti dikutip dari siaran tertulis.
Masih dari sektor properti, pembangunan rumah baru (housing starts) pada Maret 2021 naik 19,4% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 1,74 juta unit. Ini adalah yang tertinggi sejak Juni 2006.
Lalu indeks sentimen konsumen pun naik dari 84,9 bulan lalu menjadi 86,5 pada April 2021. Ini adalah angka tertinggi sejak Maret 2020.
"Pada awal April, konsumen merasa terjadi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja seiring realisasi stimulus fiskal, suku bunga rendah, dan dampak vaksinasi anti-virus corona. Kekuatan pertumbuhan ekonomi semakin terasa jika dibandingkan dengan kondisi lockdown tahun lalu," sebut Richard Curtin, Kepala Ekonom Survei Konsumen Universitas Michigan, seperti dikutip dari keterangan tertulis.
Halaman Selanjutnya --> Hati-hati Inflasi!
(aji/aji)