
S&P Masih Saja Tetapkan Outlook RI Negatif, Kenapa?

Depresiasi rupiah masih menghantui perekonomian domestik. Dalam sebulan terakhir, rupiah melemah 0,8% secara point-to-point terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan pasar spot. Sejak akhir 2020 (year-to-date), pelemahan rupiah mencapai 3,38%.
Di antara negara-negara berkembang, depresiasi rupiah memang tidak sedalam baht Thailand, real Brasil, lira Turki, atau peso Argentina. Namun depresiasi rupiah lebih dalam ketimbang mata uang sejumlah negara tetangga seperti dolar Singapura, ringgit Malaysia, sampai rupee India.
![]() |
Tren depresiasi rupiah membuat investor (terutama investor asing di pasar obligasi pemerintah) menjadi kurang nyaman. Sebab nilai aset akan berkurang ketika terjadi pelemahan kurs.
"Mata uang yang fluktuatif tidak nyaman bagi investor obligasi," sebut Radhika Rao, Ekonom DBS, dalam risetnya.
Per 21 April 2021, porsi kepemilikan investor asing di Surat Berharga Negara (SBN) adalah 22,72%. Turun dibandingkan posisi awal tahun yaitu 25,23%.
Halaman Selanjutnya --> Nasib Rupiah Tergantung US Treasury Bonds
(aji/aji)