CPO Luar Biasa! Unstopable, Siap Gas ke RM 4.000/ton

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
22 April 2021 12:15
Pekerja mengangkut hasil panen kelapa Sawit di kebun Cimulang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/3). Badan Pusat Statistik BPS  mengumumkan neraca Perdagangan (Ekspor-impor) Pada bulan Februari, nilai ekspor mencapai US$ 12,53 miliar, atau turun 11,33% dari tahun sebelumnya (YoY). Nilai ekspor minyak sawit sepanjang Januari-Februari 2019 hanya mencapai US$ 2,94 miliar, yang artinya turun 15,06% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2018.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pekerja mengangkut hasil panen kelapa Sawit di kebun Cimulang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/3). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Seolah tak peduli harga minyak mengalami koreksi tiga hari beruntun, harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) justru mantap melaju kencang. 

Di sepanjang minggu ini harga kontrak CPO pengiriman Juli di Bursa Malaysia Derivatif Excgange berhasil melesat 7,1%.

Hari ini, Kamis (22/4/2021) harga minyak sawit Negeri Jiran itu naik 2% lebih dan semakin dekati RM 4.000/ton. Pada 11.00 WIB, harga minyak nabati unggulan ekspor Malaysia dan Indonesia ini dibanderol di RM 3.975/ton. 

Penurunan harga minyak tampak tak berefek pada harga minyak sawit. Tak seperti biasanya memang. Saat harga minyak mentah turun lebih dari 5% minggu ini harga minyak sawit justru sebaliknya. 

Penurunan harga minyak mentah dipicu oleh kenaikan kasus infeksi Covid-19 di India dan Jepang serta peningkatan stok minyak di AS.

Setiap kenaikan atau penurunan harga minyak mentah memang tidak harus selalu diikuti dengan pergerakan yang sama harga CPO. Ini adalah hal yang lumrah di pasar. Keduanya memang bersaing di pasar yang sama.

Minyak sawit serta minyak nabati lain tidak hanya digunakan untuk keperluan konsumsi saja tetapi juga untuk energi. Minyak nabati umum digunakan sebagai bahan campuran dalam pembuatan biodiesel pengganti bahan bakar fosil.

Sentimen yang menerbangkan harga CPO minggu ini adalah peluang kenaikan ekspor di tengah ketatnya pasokan. 

Pelaku pasar merespons positif kenaikan ekspor Negeri Jiran sepanjang 20 hari awal bulan ini. Berdasarkan survei yang dilakukan perusahaan kargo ekspor minyak sawit Malaysia diperkirakan naik 10% - 12,7% dibanding periode yang sama bulan lalu.

Ekspor minyak sawit Malaysia pada periode 1-20 April diperkirakan mencapai 814 ribu ton hingga 826 ribu ton. Jika dibandingkan dengan periode 1-15 April ada kenaikan 235 ribu ton.

Di sisi lain asosiasi produsen minyak sawit Malaysia memperkirakan bahwa produksi pada periode 1-20 April cenderung tak berubah dari bulan sebelumnya. Dengan produksi yang cenderung stagnan di tengah peningkatan ekspor dobel digit membuat stok berkurang dan harga CPO melesat.

Dengan ketatnya pasokan yang diakibatkan oleh kekurangan tenaga kerja di negara penghasil Malaysia, harga minyak sawit diperkirakan bakal tetap tinggi hingga paruh pertama tahun ini.

Harga baru mengendor di paruh kedua jika berdasarkan prediksi para analis. Hal ini disebabkan karena mulai terjadi peningkatan produksi di Indonesia dan Malaysia.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hore! Harga CPO Sudah di Atas RM 3.300/ton, Siap ke RM 3.500?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular