
Caplok ZBRA, Perusahaan Rudy Tanoe Dapat Pinjaman Rp 200 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan milik pengusaha Rudy Tanoesoedibjo, DNR Corporation, baru-baru ini mendapat pinjaman sebesar Rp 200 miliar dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Penandatanganan perjanjian fasilitas pinjaman ini disepakati DNR dengan BRI pada Senin (12/4/2021) lalu.
"Dana tersebut nantinya akan digunakan sebagai penambahan modal usaha DNR Corporation," kata Chief Financial Officer (CFO) DNR Corporation, Paulus Lo dalam keterangannya, Senin (19/4/2021).
Kerja sama ini, kata Paulus penting bagi perseroan, mengingat BRI ialah bank BUMN yang fokus pada pembiayaan di sektor ritel, sejalan dengan bisnis usaha DNR Corporation yang memiliki beberapa bidang usaha seperti distribusi online maupun offline.
Sebagaimana diketahui, DNR dengan unit bisnis usahanya akan masuk sebagai inti usaha dari PT Zebra Nusantara, Tbk (ZBRA). Perseroan juga akan bertindak sebagai induk usaha (holding) yang menaungi DNR, dengan konsep sebagai penyedia solusi rantai pasok terintegrasi.
Saat ini, nilai ekuitas DNR tercatat sebesar Rp 1,1 triliun dengan aset Rp 2,7 triliun.
Rudy Tanoesoedibjo, selaku kuasa direksi PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) menyatakan, perseroan akan menjadi perusahaan holding yang menjalankan berbagai lini bisnis DNR setelah akuisisi rampung.
"ZBRA nantinya akan memiliki 99% saham DNR, jadi tujuan ini adalah bagaimana kita bisa membuat DNR lebih aksesable oleh masyarakat luas, dan menjadi salah satu sarana nvestasi yang baik para investor publik, jadi itu salah satu alasan mengapa kita mengakuisisi Zebra," kata Rudy, Jumat (9/4/2021).
Dijelaskan Rudy, Zebra sudah meninggalkan bisnis taksi di Surabaya dan beralih ke bisnis yang dijalankan DNR saat ini, yakni ke bisnis perdagangan, distributor alat kesehatan, hingga logistik.
"Masuknya DNR di Zebra akan membuat bisnis beralih dari tadinya taksi menjadi bisnis yang dilakukan DNR saat inii," katanya.
Seperti diketahui, sebelumnya PT Trinity Healtcare (THC) mengambilalih sebanyak 51% saham Zebra pada 9 Maret 2021 lalu. Rudy tercatat menggenggam kepemilikan 90% saham di THC.
Perseroan juga akan meminta restu pemegang saham untuk menambah modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) II atau rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 3,43 miliar saham baru pada 7 Mei 2021 mendatang. Adapun, pelaksanaan rights issue ini ditargetkan akan selesai pada semester pertama di tahun ini.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Naik 630% & Bergerak Liar, BEI Hentikan Perdagangan ZBRA