
IKAN-ZBRA Jadi Top Gainers, Saham-saham Grup Bakrie Anjlok!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan tren pelemahan sejak 2 hari lalu pada hari ini. IHSG turun 0,91% ke posisi 6.195,94 pada penutupan sesi I perdagangan, Rabu (24/3/2021).
Menurut data BEI, ada 121 saham naik, 341 saham merosot dan 139 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,37 triliun dan volume perdagangan mencapai 9,93 miliar saham.
Investor asing pasar saham keluar dari Indonesia dengan catatan bersih asing mencapai Rp 107,29 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 3,14 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (24/3).
Top Gainers
Era Mandiri Cemerlang (IKAN), saham +34,41%, ke Rp 125, transaksi Rp 47,2 M
Bank Amar Indonesia (AMAR), +23,94%, ke Rp 352, transaksi Rp 19,8 M
Bank Oke Indonesia (DNAR), +13,16%, ke Rp 258, transaksi Rp 32,1 M
Zebra Nusantara (ZBRA), +10,53%, ke Rp 420, transaksi Rp 24,0 M
Bank China Construction Bank Indonesia (MCOR), +8,72%, ke Rp 162, transaksi Rp 21,0 M
Top Losers
Bumi Resources (BUMI), saham -6,85%, ke Rp 68, transaksi Rp 52,9 M
Visi Media Asia (VIVA), -6,67%, ke Rp 56, transaksi Rp 16,4 M
Bank Artha Graha Internasional (INPC), -6,60%, ke Rp 198, transaksi Rp 46,3 M
Eagle High Plantations (BWPT), -5,97%, ke Rp 5,97, transaksi Rp 126 M
Intermedia Capital (MDIA), -5,88%, ke Rp 64, transaksi Rp 12,2 M
Menurut data di atas, saham emiten produsen dan pemasok produk makanan laut IKAN menjadi jawara top gainers setelah melesat 34,41% ke Rp 125/saham. Nilai transaksi IKAN sebesar Rp 47,2 miliar.
IKAN kembali menguat sejak kemarin (23/3), setelah sebelumnya selama 11 hari perdagangan berkubang di zona merah. Dalam sepekan, IKAN sudah melesat 12,61%, sementara dalam sebulan, sudah melejit 83,82%.
Selain IKAN, ada juga saham emiten taksi yang baru saja diakuisisi oleh kakak kandung Hary Tanoesoedibjo, Rudi Tanoe, ZBRA, yang terangkat 10,53% ke Rp 420/saham.
Dalam sepekan saham emiten asal Surabaya ini sudah 'terbang' 156,10%, sementara dalam sebulan sudah meroket 566,67%.
Sementara, ada tiga saham Grup Bakrie yang terjerembap di zona merah sebagai top losers pada sesi I hari ini. Ketiganya yakni BUMI, VIVA dan MDIA.
BUMI ambruk dan menyentuh ARB sebesar 6,85% ke Rp 68/saham.
Dengan demikian, pelemahan ini menghentikan reli penguatan yang sudah terjadi selama empat hari beruntun. Selama sepekan, saham saham produsen emas hitam yang berdiri sejak 1973 ini masih mencatatkan kenaikan 13,33%, sementara dalam sebulan naik 9,68%.
Sebelumnya, BUMI menargetkan produksi tahun ini maksimal mencapai 90 juta ton, dengan kisaran 85-90 juta ton. Target ini naik 11% dibandingkan realisasi produksi pada 2020 sebanyak 81 juta ton.
Direktur dan Corporate Secretary Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan perusahaan memanfaatkan momentum melesatnya harga batu bara untuk mendapatkan harga terbaik, menjaga dan meningkatkan pangsa pasar, serta efisiensi perusahaan.
Sepanjang 2020 pun perusahaan mampu menjaga produksi agar tidak anjlok meski pandemi Covid-19 menghantam.
"Kaltim Prima Coal dan Arutmin tetap berproduksi normal sehingga salesnya tidak jatuh, di sisi lain kami juga serius mencegah Covid-19 di site. Sambil kami menjaga produksi, sehingga tahun ini produksinya 85-90 juta ton," kata Dileep kepada CNBC Indonesia, Kamis (18/03/2021).
Selain itu, BUMI berencana melakukan diversifikasi usaha dalam jangka menengah, setelah menyelesaikan kewajiban utangnya. Diversifikasi usaha dilakukan melalui hilirisasi batu bara melalui proyek gasifikasi, dan juga produksi emas melalui anak usahanya.
Fokus lainnya adalah emas dan zinc untuk menyambut potensi Indonesia sebagai salah satu produsen mobil listrik dan baterainya.
Selain BUMI, saham VIVA juga menyentuh ARB 6,67% ke Rp 56/saham. Nilai transaksi induk emiten media Grup Bakrie ini sebesar Rp 16 miliar.
Seperti induknya, saham MDIA juga merosot 5,88% ke Rp 64/saham dengan nilai transaksi Rp 12 miliar.
Pekan lalu, pemegang saham VIVA menyetujui rencana penjualan sebanyak 39% saham perseroan di PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), induk PT Cakrawala Andalas Televisi (CATV) sebagai perusahaan pengelola ANTV, kepada Reliance Capital International Limited (RCIL). Jumlah saham yang dilepas tersebut setara dengan 15,29 miliar saham.
Reliance Capital International Limited (RCIL) adalah pihak yang disetujui kreditur untuk melaksanakan jual beli saham tersebut. Penjualan saham MDIA tersebut dilakukan dengan nilai USD 171,8 juta, setara dengan Rp 2,43 triliun atau Rp 158 per saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Deretan Saham Paling Untung dan Paling Buntung Sepekan, Cek