Naik 630% & Bergerak Liar, BEI Hentikan Perdagangan ZBRA

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
08 April 2021 11:15
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia kembali menghentikan sementara perdagangan saham emiten transportasi dan distributor bahan bakar gas (BBG) PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) sejak sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis (8/4/2021).

Dalam pengumuman yang disampaikan otoritas bursa, suspensi saham tersebut lantaran terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA).

"PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi pertama perdagangan 8 April 2021," kata Kepala Divisi Pengawasan Transaksi, Lidia M Panjaitan, dalam keterbukaan informasi.

Saham ZBRA, mengacu data perdagangan BEI dalam sepekan terakhir ini sudah naik 93,55% ke level Rp 840 per saham. Sedangkan, sejak awal tahun ini, harga saham Zebra Nusantara meningkat 630,43%.

Sebagai informasi saja, ini adalah suspensi saham ZBRA yang kedua kali. BEI menghentikan saham perseroan pada Senin (5/4/2021) lalu dan kembali dibuka keesokan harinya, Selasa (6/4/2021).

"Suspensi dilakukan dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham ZBRA. Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan," tegas BEI.

Zebra Nusantara diketahui sedang berencana menambah modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) II atau rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 3,43 miliar saham baru.

Berdasarkan prospektus yang disampaikan manajemen kepada BEI, nilai nominal rights issue tersebut sebesar Rp 100 per saham, namun belum ditetapkan harga pelaksanaannya.

Jika diasumsikan harga pelaksanaan rights issue ZBRA di kisaran Rp 406 per saham, maka perseroan akan memperoleh dana sebesar Rp 1,08 triliun.

Dalam rights issue ini, PT Trinity Healthcare (THC) selaku pemegang saham pengendali perseroan beserta PT European Hospital Development (EHD), PT Jagegreen Equities (JGE) dan PT Holistic Ventures (HV), atau secara bersama-sama disebut pemegang saham PT Dos Ni Roha (DNR), akan mengambil bagian atas saham baru perseroan dengan melakukan penyetoran dalam bentuk inbreng saham sebanyak 99% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh DNR.

Namun demikian, sebelum maupun sesudah PMHMETD II ini, THC milik kakak kandung taipan Hary Tanoesoedibjo, Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo alias Rudy Tanoe, nantinya akan tetap menjadi pemegang saham pengendali perseroan maupun DNR.

"Aksi korporasi yang akan dilakukan oleh perseroan tersebut tidak akan menyebabkan terjadinya perubahan pengendali terhadap perseroan," kata manajemen ZBRA, Kamis (1/4/2021).

Perkiraan pelaksanaan rights issue ini akan dilakukan tidak lebih dari 12 bulan setelah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Rencananya, sekitar 77,70% dana hasil rights issue ini akan digunakan untuk mengambilalih 99% saham DNR atau setara 2,66 miliar saham. Sedangkan sisanya digunakan untuk modal kerja perseroan.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perdagangan Saham ADHI Dibuka, BEI Suspensi 2 Saham Lagi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular