Investor Cairkan Cuan, Kurs Dolar Australia Merosot 0,7%

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
19 April 2021 12:18
An Australia Dollar note is seen in this illustration photo June 1, 2017. REUTERS/Thomas White/Illustration
Foto: Dolar Australia (REUTERS/Thomas White)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Australia pada pekan lalu mencapai level tertinggi tertinggi dalam lebih dari 6 tahun terakhir melawan rupiah. Namun, pada perdagangan hari ini, dolar Australia justru merosot. Posisi dolar Australia yang tinggi membuatnya diterpa aksi ambil untung (profit taking) dalam 2 hari terakhir.

Melansir data Refinitiv, dolar Australia merosot nyaris 0,7% pagi tadi ke Rp 11.186,75/AU$ di pasar spot. Sementara Jumat pekan lalu, turun 0,5%, sehari sebelumnya menyentuh level Rp 11.331,06/AU$ yang merupakan level tertinggi sejak Juni 2014.

Dolar Australia melesat setelah perekonomiannya terus menunjukkan perbaikan, serta kesuksesan menanggulangi penyakit akibat virus corona (Covid-19).

Data yang dirilis pada pekan lalu menunjukkan tingkat pengangguran di bulan Maret turun menjadi 5,6% dari bulan Februari 5,8%. Tingkat pengangguran tersebut merupakan yang terendah sejak Maret 2020 lalu.

Penurunan tingkat pengangguran tersebut bahkan terjadi saat partisipan di pasar tenaga kerja melonjak tajam. Tingkat partisipan dilaporkan sebesar 66,3%, menjadi yang tertinggi sejak tahun 1978.

Selain itu, sepanjang bulan Maret perekonomian Negeri Kanguru mampu menyerap 70.700 tenaga kerja, dua kali lipat dari prediksi pasar sebanyak 35.200 tenaga kerja.

Selain itu, Australia juga menjadi negara yang sukses meredam penyebaran Covid-19. Sejak pertengahan Januari lalu, penambahan kasus per hari tidak pernah lebih dari 20 orang. Hanya pada 15 April lalu terjadi penambahan kasus sebanyak 27 orang.

Hal tersebut membuat perdana menteri Australia, Scott Morison, tidak akan gegabah dalam membuka perbatasan internasionalnya dan mempertaruhkan kesuksesan meredam penyebaran Covid-19.

Pernyataan dari Morrison pada Minggu, (18/4/21) waktu setempat tersebut berkaitan dengan masih ditutupnya perbatasan internasional untuk semua non-warga negara dan non-penduduk Australia sejak Maret 2020.

Australia sejauh ini hanya mengizinkan kedatangan internasional secara terbatas selama beberapa bulan terakhir, yang utamanya diperuntukkan bagi warganya yang kembali dari luar negeri, dilansir dari The Strait Times, Minggu (18/4/21).

"Australia tidak terburu-buru untuk membuka perbatasan internasional, saya jamin. Saya tidak akan mempertaruhkan cara kita hidup di negara ini, yang sangat berbeda dengan negara lainnya saat ini," ujar Morrison.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sedang Tak Berharga, Dolar Makin Banyak 'Dibuang'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular