
IHSG Akhir Pekan Ceria! Seharian Merah eh Ditutup Hijau Tipis

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak galau pada perdagangan akhir pekan ini. Sempat dibuka hijau menembus level 6.100 IHSG ditutup naik tipis 0,11% ke level 6.086.25 setelah sempat seharian ditransaksikan di zona merah pada perdagangan akhir pekan Jumat (16/4/21).
Nilai transaksi hari ini sebesar sebesar Rp 9,5 triliun dan terpantau investor asing membeli bersih Rp 213 miliar di pasar reguler. Tercatat 214 saham terapresiasi, 258 terkoreksi, 176 sisanya flat.
Asing melakukan pembelian di saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) sebesar Rp 64 miliar dan PT Astra Internasional Tbk (ASII) Rp 30 miliar.
Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang dilego Rp 35 miliar dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) yang dijual Rp 33 miliar.
Rilis data pertumbuhan ekonomi China menjadi penggerak pasar finansial dalam negeri. Maklum saja, China merupakan negara dengan nilai perekonomian terbesar kedua di dunia, setelah Amerika Serikat. Ketika perekonomiannya tumbuh tinggi, maka negara-negara lain juga akan terkerek naik.
Pertumbuhan Ekonomi China pada kuartal pertama tahun 2021 dilaporkan melesat hingga 18,3% secara Year On Year. Ini adalah angka pertumbuhan ekonomi tertinggi secara kuartalan sejak tahun 1993 silam meskipun angka ini lebih rendah dari konsensus.
HasilpollingReuters menunjukkan produk domestik bruto (PDB) China diprediksi melesat 19% YoY di kuartal I-2021. Pertumbuhan yang terbilang tinggi, tetapi juga karenalow base effect, sebab pada kuartal I-2020 PDB China mengalami kontraksi (tumbuh negatif) sebesar 6,8%.
Tidak hanya di kuartal I, perekonomian China juga diprediksi akan semakin membaik sepanjang tahun ini.
Dana Moneter International (International Monetary Fund/IMF) merilis World Economic Outlook edisi April merilis proyeksi terbaru pertumbuhan ekonomi.
Dalam laporan tersebut, IMF memberikan proyeksi yang optimistis terhadap perekonomian global. Dalam laporan tersebut, IMF merevisi pertumbuhan ekonomi global di tahun ini menjadi 6%, dibandingkan dengan proyeksi yang diberikan bulan Januari lalu yang sebesar 5,5%.
Sementara itu PDB China diprediksi tumbuh 8,4% sepanjang tahun ini, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya 8,1%.
China merupakan negara tujuan ekspor utama Indonesia, ketika perekonomiannya meningkat, maka tingkat ekspor Indonesia juga berpeluang naik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500