Jakarta, CNBC Indonesia - Publik figur bakal meramaikan pasar saham dalam negeri seiring dengan langkah pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejumlah perusahaan, di antaranya perusahaan yang menempatkan artis sebagai komisaris dan perusahaan milik ustaz terkenal.
Adapun dua yang dimaksud yakni pengelola klub malam Lucy in The Sky di kawasan SCBD Sudirman, PT Lima Dua Lima Tiga dan Paytren (PT Veritra Sentosa Internasional/VSI) yang mengelola e-money. Paytren adalah induk usaha Grup Paytren milik ustaz Yusuf Mansur, Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Qur'an, dan juga pemilik perusahaan aset manajemen PT Paytren Aset Manajemen (Paytren).
Kedua perusahaan ini akan mencatatkan saham perdana tahun ini di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Untuk Lima Dua Lima Tiga, artis papan atas tanah air, Wulan Guritno dan menantu dari desainer kenamaan, Ghea Panggabean, Surya Andarurachman Putra berada di balik rencana IPO ini.
Wulan Guritno, atau Sri Wulandari, tercatat sebagai komisaris independen di perusahaan tersebut. Sedangkan, Surya menjadi direktur utama. Informasi ini terungkap dalam prospektus mengenai rencana IPO PT Lima Dua Lima Tiga di BEI.
Perseroan berencana menawarkan sebanyak-banyaknya 337.500.000 saham baru atau setara 32,61% kepemilikan setelah IPO.
Harga penawaran awal berkisar antara Rp 100 sampai dengan Rp 120 per saham. Dengan demikian, dari IPO ini, perseroan berpotensi meraih dana sebesar Rp 33,75 miliar sampai dengan Rp 40,50 miliar. Terkait IPO ini, perseroan menunjuk Indo Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
"Sekitar 60% dana hasil IPO akan digunakan perusahaan untuk membuka gerai baru sejalan dengan strategi perusahaan untuk memperluas dan memperkuat keberadaannya di pasar sedangkan sisanya akan dialokasikan sebagai belanja modal dan modal kerja untuk gerai yang sudah ada," ungkap manajemen Lima Dua Lima Tiga, dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (16/4/2021).
NEXT: Profil Lucy in the Sky & IPO Paytren
Lebih lanjut, bersamaan dengan IPO, perseroan juga berencana akan menerbitkan sebanyak - banyaknya 236.250.000 Waran Seri I yang menyertai saham baru atau sebanyak - banyaknya 33,87% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.
Lucy In The Sky adalah salah satu pelopor nightlife event di ruang F&B yang berada di kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta.
Lucy adalah bagian dari Syah Establishment, yang fokus di bisnis perhotelan, kompleks perumahan dan tempat lifestyle lainnya. Beberapa tempat yang dikelola Syah Establishment antara lain Sofia at The Gunawarman, Csaba at The Gunawarman, The Gunawarman Hotel, Bloom at Hotel Monopoli, The Moon at Hotel Monopoli, The Room at Hotel Monopoli, dan Hotel Monopoli.
Sebelum IPO, pemegang saham perseroan dimiliki oleh Felly Imransyah dengan kepemilikan saham 45,81%, Surya Andarurachman Putra sebesar 24,52%, Sedangkan, PT CRA memiliki porsi kepemilikan 29,68% saham. Setelah IPO, kepemilikan saham Felly, Surya dan PT CRA nantinya akan terdilusi masing-masing menjadi 30,87%, 16,52% dan 20%. Sisanya digenggam investor publik.
Berikut ini susunan pengurus perusahaan:
Komisaris
- Komisaris Utama : Felly Imransyah
- Komisaris : Calvin Lutfi
- Komisaris Independen : Sri Wulandari
Direksi
- Direktur Utama : Surya Andarurachman Putra
- Direktur : Randy Suherman
Paytren
Adapun Paytren, belum ada informasi update kapan perusahaan akan menunjuk penjamin emisi. Ustaz Yusuf Mansur mengatakan skema yang akan dipilih yakni penawaran umum saham perdana atau IPO.
"Iya mulai diproses [IPO]," katanya kepada CNBC Indonesia.
Sebelumnya, ustaz YM juga menyinggung IPO ini di akun Instagramnya kendati tidak menyebutkan secara spesifik.
"Ayooo... gampang koq...dan duitnya ga disetorin ke saya loh, hehee. jangan ampe ketipu."
.Ayo... anak2 muda...dan gmn kalo Paytren di IPO in? bismillaah ya?"
"Doain."
[Gambas:Instagram]
Selain memiliki anak usaha di bisnis pengelolaan investasi lewat Paytren Aset Manajemen (PAM), Grup Paytren juga mengelola e-money lewat VSI.
Paytren e-money merupakan alat pembayaran digital yang bisa digunakan untuk membayar tagihan rutin, pembelian pulsa elektronik dan tiket perjalanan. Pada 17 Agustus 2019 Paytren termasuk dalam aplikasi yang menggunakan QR code berstandardisasi Indonesia atau QRIS yang diluncurkan Bank Indonesia.
Adapun khusus untuk PAM, saat ini, perseroan memiliki beberapa reksa dana syariah yaitu reksa dana saham PAM Syariah Saham Dana Falah, reksa dana pasar uang PAM Syariah Likuid Dana Safa, dan reksa dana campuran PAM Syariah Campuran Dana Daqu.