Analisis Teknikal

Sudah 3 Hari Bonyok, Saatnya IHSG Bangkit ke 6.000 Lagi

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
14 April 2021 08:05
foto : CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membukukan pelemahan 3 hari beruntun Selasa kemarin. Sempat jeblok lebih dari 1%, IHSG mengakhiri perdagangan di 5.927,435, melemah 0,36%. Sementara pada perdagangan hari ini, Rabu (14/4/2021). 

Data perdagangan mencatat investor asing kemarin melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 477 miliar di pasar reguler kemarin, dengan nilai transaksi Rp 9,31 triliun. Pada Senin lalu, investor asing juga net sell sebesar Rp 521 miliar, artinya dalam 2 hari terakhir terjadi capital outflow dari pasar saham nyaris Rp 1 triliun.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street pada perdagangan Selasa waktu setempat bervariasi, tetapi indeks S&P 500 sukses mencatat rekor tertinggi sepanjang masa.
Hal tersebut tentunya mengirim sentimen positif ke pasar Asia hari ini, termasuk ke IHSG.

Selain itu, kenaikan inflasi di AS tidak setinggi yang ditakutkan pelaku pasar. Hal tersebut membuat yield obligasi (Treasury) AS turun 5,62 basis poin ke 1,6198%, untuk tenor 10 tahun.

Penurunan yield Treasury tersebut juga memberikan sentimen positif ke pasar saham.

Secara teknikal, IHSG terus melanjutkan penurunan setelah tertajan di bawah rerata pergerakan 100 hari (moving average/MA100)

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Merosotnya IHSG kemarin membuat indikator Stochastic pada grafik harian semakin mendekati wilayah jenuh jual (oversold).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Stochastic pada grafik 1 jam bergerak turun dan sudah mencapai wilayah jenuh jual. Sehingga peluang bangkitnya IHSG cukup besar.

jkseGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv 

Support terdekat berada di kisaran 5.890, selama mampu bertahan di atasnya IHSG berpeluang menguat menuju 6.000. Resisten selanjutnya berada di 6.030.

Sementara jika support ditembus, IHSG berisiko merosot ke 5.860. sebelum menuju 5.820.

TIM RISET CNBC INDONESIA

 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Tunggu Kabar Penting The Fed, IHSG Tumbang ke Zona Merah

Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular