Restoran Boleh Buka Sampai 22.30, Saham Restoran Malah Ambles

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
13 April 2021 14:47
Ilustrasi Restoran KFC. CNBC Indonesia/Andrean Kristianto
Foto: CNBC

Tidak bertenaganya saham-saham restoran dan makanan cepat saji, beriringan dengan belum membaiknya penjualan ritel tanah air.

Berdasarkan informasi di website resmi pada Senin (12/4), Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan ritel yang dicerminkan oleh Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Februari 2020 sebesar 117,1. Turun 2,7% secara bulanan (month-to-month/mtm) dan anjlok 18,1% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Secara bulanan, pencapaian Februari 2021 lebih baik ketimbang bulan sebelumnya yang terkontraksi 4,3% mtm. Namun secara tahunan, kontraksinya lebih dalam karena Januari 2021 pertumbuhannya adalah -16,4% yoy.

Adapun kontraksi sektor Makanan, Minuman & tembakau turun, dari -3,6% pada Januari 2021, menjadi -2,4% pada Februari 2021.

Secara yoy, pada Maret 2021 penjualan ritel diprediksi masih terkontraksi sebesar -17,1% yoy.

Namun, pada Maret 2021, BI memperkirakan penjualan ritel sudah tumbuh positif 2,9% mtm. Untuk sektor makanan, minuman & tembakau diprediksi tumbuh 3,2% mtm.

Jika terwujud, maka akan menjadi pertumbuhan positif pertama sejak Desember 2020.

Tentu, ini akan menjadi katalis positif untuk emiten sektor barang konsumsi, termasuk emiten-emiten restoran dan makanan cepat saji.

TIM CNBC INDONESIA

(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular