Pak Erick, Laba Anak Usaha BUMN Pelindo II Drop Jadi Rp 80 M

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
12 April 2021 14:35
kapal tandu tunda
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM), anak usaha PT Pelindo II (Persero) baru saja menyampaikan laporan keuangan mereka sepanjang 2020. Emiten layanan pemanduan (pilotage) dan penundaan kapal (towage) ini mencatatkan penurunan laba bersih 10,90%, menjadi Rp 80,23 miliar di tahun lalu dari tahun sebelumnya Rp 90,04 miliar.

Sebaliknya meski perusahaan mencatatkan penurunan laba bersih, pendapatan dari penjualan malah tercatat naik 2,18% menjadi Rp 696,56 miliar dari posisi awal di angka Rp 681,67 miliar.

Sepanjang 2020, beban pokok penjualan turun 1,36% dari semula Rp 476,96 miliar menjadi Rp 470,48 miliar.

Aset IPCM mengalami apresiasi sebesar 10,08% dari sebelumnya di angka Rp 1,27 triliun pada tahun 2019 silam, naik menjadi Rp 1,40 triliun tahun lalu. Aset ini terdiri atas aset lancar yang mengalami kenaikan 8,13% menjadi Rp 824,08 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp 762,15 miliar. Aset tindak lancar juga ikut naik 12,97% menjadi Rp 584,20 miliar dari posisi awal di angka Rp 517,15 miliar.

Lonjakan tinggi terjadi pada pos liabilitas, yang meningkat 58,41%. Liabilitas ini naik menjadi Rp 316,64 miliar dari sebelumnya Rp 199,89 miliar.

Liabilitas jangka pendek perusahaan meningkat 46,96%, naik dari Rp 199,89 miliar menjadi Rp 293,76 miliar.

Sedangkan untuk liabilitas jangka panjang, IPCM tercatat tidak memiliki kewajiban pembayaran jangka panjang di tahun 2019. Akan tetapi tahun 2020 angka ini berubah menjadi Rp 22,87 miliar.

Ekuitas perusahaan mengalami pertumbuhan 1,13% dari sebelumnya sebesar Rp 1,07 triliun menjadi Rp 1,09 triliun tahun lalu.

"Tahun 2020 menjadi awal penyesuaian bisnis usaha dalam menghadapi era new normal, di mana industri maritim termasuk cukup resilient (tahan banting) menghadapi pandemi Covid-19," kata Direktur Utama IPCM, Amri Yusuf, dalam keterangan resminya, Senin (12/4/2021).

Di pasar modal saham IPCM turun 1,31% ke level Rp 302/saham pada pukul 11.48 WIB. Dalam sepekan terakhir saham PWON turun 0,66% dan sebulan minus 3,21%. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 1,60 triliun.

Adapun pada pukul 13.58 WIB, saham IPCM minus 1,96% di posisi Rp 300/saham.

"Sejak kuartal pertama 2020 IPCM sudah merespons kondisi ekonomi global dengan melakukan pendekatan market baru dalam rangka perluasan pasar, dengan tetap memberikan layanan terbaik untuk market yang telah dimiliki dan hasilnya kami berhasil mengerjakan beberapa pipeline baru di akhir tahun 2020," kata Amri.

"Perseroan juga telah menambah empat kapal tunda dengan daya 2x2200 HP guna mendukung perluasan pasar tersebut" ujar Amri lagi.

Adapun Pendapatan IPCM sebesar Rp 697 miliar diperoleh dari jasa pelayanan kapal, jasa pengangkutan, jasa pengelolaan kapal.

Jasa pelayanan kapal diperoleh dari dari penundaan kapal (towage) sebesar Rp614 miliar yang memberikan kontribusi 88% dari total pendapatan dan pemanduan (pilotage) sebesar Rp25 miliar yang memberikan kontribusi 4%, jasa pengelolaan kapal sebesar Rp 56 miliar yang memberikan kontribusi 8%

Pendapatan jasa kapal berdasarkan segmen terdiri dari Pelabuhan Umum, Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS), dan Terminal Khusus (Tersus).

Pendapatan TUKS pada tahun 2020 meningkat tajam 39% dari Rp77 miliar pada tahun 2019 menjadi Rp107 miliar di tahun 2020, sedangkan pendapatan Tersus mengalami kenaikan signifikan 23% menjadi Rp 88 miliar tahun 2020 dibandingkan Rp71 miliar di tahun sebelumnya.

Sementara itu pendapatan Pelabuhan Umum turun dari Rp475 miliar menjadi Rp443 miliar atau 7%.

IPCM adalah salah satu dari 16 anak perusahaan BUMN yang bergerak di bidang logistik PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II alias Indonesia Port Corporation (IPC), BUMN di bawah naungan Kementerian BUMN yang dipimpin Menteri Erick Thohir.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pelindo 2 Jadi Holding BUMN Pelabuhan, Aset Tembus Rp 112 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular