Profit Taking, Begini Gerak Saham PTPP

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
12 April 2021 13:32
foto : www.pt-pp.com
Foto: www.pt-pp.com

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten BUMN Karya PT PP (Persero) Tbk (PTPP) merosot pada sesi I perdagangan hari ini, Senin (12/4/2021). Pelaku pasar tampaknya mulai melakukan aksi ambil untung (profit taking) pada saham ini.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PTPP tercatat melorot 4,92% ke Rp 1.255/saham siang ini. Nilai transaksi saham emiten yang melantai di bursa sejak 2010 lalu tercatat sebesar Rp 15,51 miliar.

Hari ini, asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp 3,41 miliar. Tetapi, dalam sepekan asing masih masuk ke PTPP dengan nilai beli bersih Rp 19,66 miliar.

Pelemahan ini menghentikan penguatan saham PTPP selama dua hari beruntun pada pekan lalu, yakni pada Kamis (8/4), sebesar 2,34% dan Jumat (9/4) naik 0,76%.

Kabar terbaru, PTPP menargetkan compound annual growth rate (CAGR) revenue mencapai 16% dan net income 13% untuk lima tahun mendatang.

Perusahaan akan mengakselerasi bisnis konstruksi, properti, non-properti dan bisnis anak usaha, terutama setelah dengan momentum perbaikan di 2021.

Direktur Utama PTPP Novel Arsyad fokus perusahaan adalah meningkatkan nilai tambah dan mencapai keuangan perusahaan yang sehat. Untuk jangka panjang, PTPP juga diharapkan bisa unggul di sektor yang telah diakselerasi.

"Untuk konstruksi sudah ada semacam cluster champion yang ditetapkan oleh Kementerian BUMN yakni pelabuhan, renewable power, dan airport yang akan diakselerasi hingga 5 tahun ke depan. Tentunya ada KPI di 2025 terlihat CAGR-nya seperti apa," kata Novel kepada CNBC Indonesia, Jumat (9/4).

Selain itu, kekuatan di core bisnis yakni infrastruktur menurutnya juga tidak boleh dilupakan. Novel menegaskan perusahaan akan menjaga bisnisnya di segmen gedung dan infrastruktur.

Segmen properti yang tengah mengalami tekanan berat di masa pandemi, PTPP melakukan scale down dan berbalik untuk melakukan strategi yang berbeda. Sementara untuk perusahaan anak, PTPP berupaya agar program yang dijalankan tetap terhubung dengan induk perusahaan dan bisa berperan sebagai pendukung ataupun sumber pendapatan.

"Nanti CAGR dari sisi revenue 16%, kemudian untuk area net income kami juga naik 13%, dan juga dari sisi capex. Turunannya pasti ke angka-angka. Kondisi keuangan yang sehat yang bisa men-support kinerja kita, dan kondisi keuangan kami cukup baik untuk eksekusi rencana kami," kata Novel.

Dalam kesempatan yang sama Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PTPP (Persero), Agus Purbianto mengatakan untuk mencapai target-target tersebut harus dipastikan kontribusinya. Apalagi kondisi saat ini cukup menantang, karena seperti perusahaan BUMN Karya yang lainnya, rasio utang perusahaan sudah cukup tinggi.

"Salah satu program kami untuk melakukan penurunan utang secara bertahap. Kalau rasio utang overall masih terbatas manageable, jadi covenant yang ditetapkan kreditur masih oke," kata dia.


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Catat! PTPP Dapat Sentimen Super Positif dari SWF Awal 2021

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular