Sri Lanka Blokir Sawit, Tapi Harga CPO Melesat, Kok Bisa?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
11 April 2021 12:37
Bongkar Muat Minyak Crude Palm Oil (CPO) (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Bongkar Muat Minyak Crude Palm Oil (CPO) (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sejumlah analis dan ahli CPO memprediksi harga CPO akan lebih baik ketimbang tahun lalu. Kenaikan harga CPO ini diharapkan mampu mendongkrak fundamental emiten-emiten sawit Ibu Pertiwi.

Head of Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Hariyanto Wijaya, dalam risetnya pada 31 Maret lalu, menilai harga CPO kemungkinan akan kembali normal dalam beberapa bulan ke depan, sementara itu harga rata-rata (average selling price/ASP) full year 2021 akan lebih tinggi dari full year 2020.

"Harga spot CPO melonjak dari level terendah RM 2.022/ton pada 12 Mei 2020 menjadi RM 4.183/ton pada 25 Maret 2021 karena terganggunya pasokan minyak nabati karena efek keterlambatan waktu dari El Nino dan fenomena cuaca La Nina baru-baru ini yang menyebabkan tingkat persediaan CPO di Malaysia dan Indonesia, dua negara produsen CPO terbesar, turun ke level rendah," katanya dalam riset, dikutip CNBC Indonesia, Kamis (8/4/2021).

Dia memaparkan, dalam forum Palm Oil Conference (POC) 2021 pada 24 Maret 2021, tiga peramal CPO terkemuka, yaitu Thomas Mielke, Dr. James Fry, dan Dorab Mistry, sepakat bahwa kenaikan harga CPO tinggi yang tidak biasa saat ini tidak berkelanjutan, dan harus dinormalisasi pada bulan-bulan mendatang.

Dari kisaran CPO yang diramalkan dari ketiga peramal CPO terkemuka tersebut, dapat disimpulkan bahwa meskipun harga CPO dapat dinormalisasi dalam beberapa bulan mendatang, harga jual rata-rata CPO sepanjang 2021 seharusnya lebih tinggi dari full year 2020.

Selain itu, Council of Palm Oil Producing Countries (CPOC) memprediksi, secara keseluruhan, prospek minyak sawit pada tahun 2021 terlihat lebih baik dibandingkan dengan harga rata-rata 2019 dan 2020.

CPOC berujar, hal tersebut akan tergantung pada perkembangan La Nina di kompleks kedelai di Amerika Selatan dan mandat biodiesel B30 Indonesia.

"Implementasi penuh dari mandat B30 di Indonesia dan mandat B20 di Malaysia sangat penting untuk menopang konsumsi domestik dan menyerap yang diantisipasi pertumbuhan pasokan minyak sawit. Situasi defisit dalam minyak nabati global akan mendorong harga CPO memasuki tahun 2021," pungkas CPOC dalam sebuah laporan berjudul Palm Oil Supply and Demand Outlook Report 2021.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular