
Saham WSKT-PTPP Cs Menghijau, Begini Jeroan Bisnisnya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham BUMN Karya kembali melaju di zona hijau pada awal perdagangan hari ini, Jumat (9/4/2021). Penguatan ini melanjutkan kenaikan yang terjadi sejak kemarin, Kamis (8/4), setelah sempat kompak ambles pada Rabu lalu (7/4).
Berikut gerak saham emiten konstruksi pelat merah pagi ini, pukul 09.55 WIB:
Adhi Karya (ADHI), saham +6,05%, ke Rp 1.140, transaksi Rp 6 M
Waskita Karya (WSKT), +4,74%, ke Rp 1.150, transaksi Rp 43 M
Pembangunan Perumahan (PTPP), +4,58%, ke Rp 1.370, transaksi Rp 15 M
Waskita Beton Precast (WSBP), +3,52%, ke Rp 206, transaksi Rp 5 M
Wijaya Karya (WIKA), +3,04%, ke Rp 1.525, transaksi Rp 14 M
Wijaya Karya Bangunan Gedung (WEGE), +2,88%, ke Rp 214, transaksi Rp 997 juta
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) di atas, saham ADHI menjadi yang paling melesat di antara yang lainnya, yakni 6,05% ke Rp 1.140/saham. Asing tercatat ramai-ramai membeli saham ini sebesar Rp 1,65 miliar.
Saham ADHI, sama seperti saham BUMN Karya lainnya, kembali menguat setelah kemarin ditutup naik 2,38% ke Rp 2,38%.
Dengan penguatan ini, ADHI sudah naik 1,34% dalam sepekan, kendati dalam sebulan masih ambles 10,63%.
Di tempat kedua, WSKT juga kembali menguat dengan raihan 4,74% ke Rp 1.150/saham dengan nilai transaksi Rp 43 miliar.
Tidak seperti ADHI, di tengah penguatan ini saham WSKT malah dilego asing sebesar Rp 7,62 miliar.
Dengan ini, WSKT perlahan-lahan kembali ke zona hijau setelah pada 18 maret 2021 sampai 5 April 2021 saham ini tersungkur di zona merah secara beruntun.
Sebenarnya, secara fundamental, kinerja keuangan emiten konstruksi pelat merah tidak menggembirakan.
Berdasarkan laporan keuangan BUMN konstruksi di 2020, semuanya terdampak. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mengeluarkan laporan keuangan mereka selama tahun 2020 lalu.
Mengacu pada laporan keuangan tersebut, ADHI mencetak laba bersih sebesar Rp 23,98 miliar. Besaran laba pada 2020 anjlok hingga 96% jika dibandingkan dengan tahun 2019 yang mana perusahaan memperoleh keuntungan Rp 663,8 miliar.
Emiten konstruksi BUMN lainnya, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menderita rugi bersih Rp 7,38 triliun di sepanjang tahun lalu, dari tahun sebelumnya yang laba bersih Rp 938,14 miliar
PT PP Tbk (PTPP) terpaksa membukukan penurunan laba bersih yang tajam hingga 84,28% secara tahunan (year on year/YoY). Laba bersih PTPP tercatat sebesar Rp 128,75 miliar, jatuh dari posisi akhir 2019 yang senilai Rp 819,46 miliar.
Perusahaan konstruksi pelat merah lainnya, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sepanjang 2020 lalu mengalami penurunan kinerja yang signifikan. Laba bersih perusahaan terjun menjadi senilai Rp 185,76 miliar pada 31 Desember 2020 lalu.
Nilai tersebut jauh dari capai perusahaan di periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 2,28 triliun, atau jeblok hingga 91,87% secara tahunan (year on year/YoY)
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Balas Dendam! Saham WSKT Cs Kompak Menghijau
