Rupiah Lemas di Kurs Tengah BI dan Spot, Ini Penyebabnya

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 April 2021 15:33
Petugas menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada penerima vaksin
Petugas menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada penerima vaksin. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Pelemahan rupiah tidak lepas dari keluarnya arus modal asing di pasar keuangan Ibu Pertiwi. Di pasar saham, investor asing membukukan jual bersih Rp miliar di pasar reguler.

Kemungkinan pelau pasar merespons negatif perkembangan vaksin anti-virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Dalam Rapat Kerja di DPR, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa kedatangan vaksin buatan AstraZeneca-Universitas Oxford mungkin tidak sebanyak yang disepakati.

Budi menyebutkan semestinya Indonesia bisa menerima 50 juta dosis pada 2021. Namun sepertinya yang akan tiba hanya 20 juta dosis, sisanya dikirim tahun depan.

Indonesia sebenarnya juga berhak menerima 54 juta dosis vaksin AstraZeneca melalui skena COVAX. Namun Budi mengatakan mungkin pengirimannya akan tertunda karena larangan ekspor di India.

Vaksin AstraZeneca banyak diproduksi di India. Saat ini Negeri Bollywood sedang menghadapi lonjakan jumlah kasus sehingga vaksin diprioritaskan untuk penggunaan dalam negeri.

Perkembangan ini tentu bukan kabar baik. Sebab Indonesia berkejaran dengan waktu untuk segera mewujudkan kekebalan kolektif (herd immunity).

Herd immunity akan tercipta saat sebagian besar populasi sudah mendapatkan imunisasi dan membentuk antibodi yang mampu melawan serangan virus corona. Berdasarkan catatan Our World in Data, baru 1,6% penduduk Indonesia yang sudah mendapatkan vaksinasi penuh (dua dosis) per 6 April 2021.

coronaSumber: Our World in Data

Sepanjang herd immunity belum tercipta, maka aktivitas dan mobilitas masyarakat masih akan dibatasi. Hidup belum bisa normal, sehingga 'roda' ekonomi tidak mampu berputar kencang.

Prospek ekonomi Indonesia yang tidak pasti membuat investor (terutama asing) agak menjaga jarak. Arus modal menjadi seret sehingga rupiah sulit menguat.

Halaman Selanjutnya --> Kebangkitan Ekonomi AS KIan Nyata

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular