The Fed Tegaskan Bunga Tetap Rendah, Gimana Nasib Rupiah?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 April 2021 09:25
Ilustrasi Dollar
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Dengan ketidakpastian dan risiko itu, para pengambil keputusan di The Fed sepakat bahwa posisi (stance) kebijakan moneter saatKe ini masih layak (appropriate) untuk mengawal pemulihan ekonomi. Stance kebijakan saat ini boleh diblang ultra-longgar di mana suku bunga sangat rendah (mendekati 0%) dan likuiditas terus digelontorkan melalui quantitative easing.

"Kami berpikir akan ada sesuatu yang baru dari notula rapat, tetapi kami salah. The Fed sudah sangat trasparan mengenai di mana posisi mereka, dan mereka belum mau beranjak," kata Art Hogan, Chief Market Strategist di National Securities yang berkedudukan di New York (AS), seperti dikutip dari Reuters.

Notula rapat ini seakan menjadi penegasan bahwa sulit untuk berharap suku bunga bakal naik dalam waktu dekat. Sepertinya paling cepat 2023, seperti perkiraan awal. Sejauh ini, susah untuk melihat akan ada kejutan.

Suku bunga yang sepertinya masih bertahan di level rendah dalam waktu lama membuat dolar AS terpeleset. Pada pukul 07:37 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah 0,04%.

Ketika suku bunga rendah, maka imbalan investasi aset-aset berbasis dolar AS (terutama yang berpendapatan tetap) menjadi ikut rendah. Daya pikat dolar AS jadi pudar sehingga rupiah dan mata uang lain punya ruang untuk menyalip.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular